DETAIL KOLEKSI

Kelainan jaringan periodontal akibat bruxism dan perawatannnya (Studi Pustaka)

2.5


Oleh : Jessica Purnadjaja

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.632 PUR k

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Prof. Dr. drg. Lies Z., Sp.Perio.

Subyek : Periodontics

Kata Kunci : bruxism, etiology, treatment

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KG_04011097_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_KG_04011097_Bab-1-Pendahuluan.pdf 2
3. 2015_TA_KG_04011097_Bab-2-Tinjauan-Pustaka.pdf
4. 2015_TA_KG_04011097_Bab-3-Pembahasan.pdf
5. 2015_TA_KG_04011097_Bab-4-Kesimpulan-dan-Saran.pdf
6. 2015_TA_KG_04011097_Daftar-Pustaka.pdf 3

B Bruxism merupakan aktifitas parafungsional berupa clenching dan grinding dari gigi-geligi yang dapat terjadi pada saat tidur maupun terjaga. Prevalensi bruxism berkisar antara 14 - 20% pada anak-anak, 5 - 8% pada orang dewasa dan menurun menjadi 3% pada orang usia diatas 60 tahun. Etiologi bruxism dibagi menjadi dua yaitu, faktor perifer dan faktor sentral. Namun diketahui bahwa faktor sentral lebih berpengaruh terhadap terjadinya bruxism. Faktor fisiopatologis dan psikologis termasuk dalam faktor sentral, sedangkan faktor morfologis termasuk dalam faktor perifer. Walaupun tidak secara langsung dapat menyebabkan penyakit periodontal, bruxism berpotensi menyebabkan tooth wear, fraktur gigi, fraktur restorasi, myalgia, hipertropi otot mastikasi, trauma pada jaringan periodonsium, sakit kepala, kelainan TMJ, serta berpengaruh besar terhadap kegoyangan gigi, hingga kehilangan gigi. Bruxism dapat ditangani dengan perawatan perilaku, perawatan farmakologis dan perawatan oklusi.

B Bruxism is defines as parafunctional activities including clenching and grinding of teeth that can occur during sleep and waking hours. The prevalence of bruxism ranged between 14-20% in children, 5-8% in adults and decreased to 3% in people over age 60. The etiology of bruxism is divided into two, peripheral factors and central factors. However it is known that the central factor has more influence on the occurrence of bruxism. Physiopathological and psychological factors are included to central factor, whereas the morphological factor is included to peripheral factors. Although it is not directly cause periodontal disease, bruxism can potentially lead to tooth wear, tooth fracture, fracture restoration, myalgia, masticatory muscle hypertrophy, trauma to the tissues of the periodontium, headaches, TMJ disorders, large influence on tooth mobility,and tooth loss. Bruxism can be treated with behavioral treatment, pharmacological treatment and occlusal treatment.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?