DETAIL KOLEKSI

Perbaikan tata letak gudang bahan baku pada PT Ghalia Indonesia Printing


Oleh : Zulfikar Syarif

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Didien Suhardini

Subyek : Warehouse - Design and plans;Industrial management

Kata Kunci : manufacture, printing, materials, planning

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_STI_06301083_Halaman-Judul.pdf
2. 2005_TA_STI_06301083_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2005_TA_STI_06301083_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2005_TA_STI_06301083_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2005_TA_STI_06301083_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2005_TA_STI_06301083_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2005_TA_STI_06301083_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2005_TA_STI_06301083_Bab-6_Perancangan.pdf
9. 2005_TA_STI_06301083_Bab-7_Analisa-Data.pdf
10. 2005_TA_STI_06301083_Bab-8_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
11. 2005_TA_STI_06301083_Daftar-Pustaka.pdf
12. 2005_TA_STI_06301083_Lampiran.pdf

P PT. Ghalia Indonesia Printing adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan. PT. Ghalia Indonesia Printing menghasilkan beberapa produk utama yaitu buku pelajaran penerbit Yudhistira untuk berbagai jenjang pendidikan yang ada di Indonesia, produk komersil yaitu majalah Kartini dan majalah Forum , serta menerima pesanan produk percetakan lainnya , seperti poster dan sebagainya. PT. Ghalia Indone sia Printing menggunakan beberapa jenis bahan baku kertas, dalam bentuk kertas roll dan kertas lembaran. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi t ersebut, diletakan pada gudang bahan baku . Kondisi gudang bahan baku di peru sahaan saat ini, masih banyak mengalami masalah , antara lain kekurangan area simpan pada periode tertentu, dan sebalknya banyak area kosong pada periode tertentu. Selain itu peletakan bahan baku dengan kondisi Last In First Out dan belum digunakannya metode penyimpanan yang sesuai sehingga kegiatan \'mencari \' dalam proses peletakan dan pengambilan bahan baku, menjadi kegiatan rutin yang tidak produktif.Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka perlu dilakukan perancangan ulang tata letak gudang bahan baku. Dalam melakukan proses perancangan tersebut, dibutuhkan kuantitas unit tersimpan maksima l dalam suatu rentang periode ke depan , ya ng didapatkan dari hasil peramalan permintaan berdasarkan data historis kebutuhan bahan baku dari laporan produksi bulanan perusahaan . Hasil yang didapatkan dari peramalan kebutuhan bahan baku tersebut, digunakan dalam perhitungan model Multi-Item Joint Replenishment, dimana dari perhitungan tersebut didapatkan kuantitas ekonomis tiap jenis bahan baku dalam tiap pemesanan , jumlah pemesanan per-tahun, jarak antar pemesanan , saat pemesanan kembali, dan tentunya biaya pesan serta biaya simpan rata-rata yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Berdasarkan hasil yang didapat dari proses perhitungan tersebut , maka selanjutnya dilakukan proses lotting, sehingga akan diketahui proyeksi hasil perhitungan sebelumnya, terhadap kebutuhan per-periodenya .Setelah mendapatkan hasil perhitungan tersebut, selanjutnya dilakukan proses perancangan tata letak gudang bahan baku, yang diawali dengan menentukan jumlah unit (kemasan) tersimpan maksimum yang ada dalam rentang waktu tersebut (satu tahun). Setelah itu dirancang posisi peletakan bahan baku di gudang bahan baku berdasarkan prisip popularity.Untuk mendukung dan mempermuda h proses peletakan dan pengambilan bahan baku,pada tata letak gudang bahan baku yang diusulkan , maka dilakukan penambahan sistem informasi pada gudang bahan baku, dengan menambahkan program peletakan dan pengambilan bahan baku secara terkomputerisasi . Dimana di dalam program tersebut mencakup pemetaan bahan baku dalam gudang dan penjelasan status bahan baku yang ada dalam gudang, meliputi jenis bahan baku , stock awal dan pergerakan stocknya dalam suatu periode, dan perhitungan kapan perusahaan haru s melakukan pemesanan kembali .Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan , maka perusahaan dapatmelakukan efisiensi dari segi biaya yang harus dikeluarkan dalam satu periodenya (satu tahun) yaitu penghematan sebesar Rp. 28.435.826,0 1 dan mendapatkan tata letak gudang yang lebih sistematis, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan kapasitas area penyimpanan, serta kemudahan akses peletakan dan pengambilan bahan baku denga n digunakannya program yang terkomputerisasi.

P PT. Ghalia Indonesia Printing is a manufacture company which is operates in the printing business . And PT. Ghalia Indonesia Printing produces several mai n products such as Yudistira text books printing for all education level in Indonesia, and the commerc i al products such as Kartini and Forum magazines, and also to accepting orders of other printing products, such as posters and etc. PT. Ghalia Indonesia Printing which is using several paper raw materials, in the roll form and sheets. Raw materials are used in the production process, are still experiencing several problems, such as the lack storing area on certain periods, and on the other side there are many empty areas on certain periods. Despite that, the raw materials placement is using the Last In First Out met hod and a proper storing method in order to enables a searching of placement and usage raw materials process much easier, has not been performed by the company, wh ich somehow creates a routine activity still perceived not productive.In order to overcome this problem, thus, a re-arrangement planning of the rawmaterial warehouse placement. In order to implement the planning process, thus, t he uni t quantity to be maximally stored, is highly required on a certain next period , which was obtained from the order or demand prediction result based on th e raw materials requirements historical data from the company\'s monthly production repo rt. And the result was obtained from the raw materials requirements historical data, whic h was used in t he Multi-Item Joint Replenishment model, where the measurement result ed the economic quantity of each raw material type of each order or demand, order number per year, length or distance between each order, re-order period, and also the ordering fee and the average storing fee which should established by the company. Based on the result, resu lted the measurement process, thus, the next stage to be performed is the lotting process , which could resulted the projection of the previous measurement, towards the requirement s per­ period .After the result was obtained, thus, the planning of re-arrangement storing warehouse process, was started by determines the unit quantity (package) which was maximally stored on the certain periods (one year). Afterwards the raw material placement position planning was implemented on the raw material warehouse based on the popularity principle.In order to support and facilitate the placement process and the raw material usageon the raw material warehouse placement that has been suggested, thus, the placement program and the raw material usage are implemented computerized. Where the program includes the raw material planning and mapping in the warehouse, and the description of raw material status in the warehouse, which includes the types of raw materi al, early stocks, and the stock\'s flow on a certain period, and the measuremen t about when the company should implement the re-order activity .Based on the data processing result, thus, the company could be more efficientperceived from the cost side which should be experienced by the company in one period (one year), is a decreasing cost of Rp 28.435.826,01 and could obtain a more systematic warehouse placement, which could decrease the possibility of the lack of capacity of the storing area, and also to provide the placement access and the raw material usage by using the computerized program.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?