Hubungan stres kerja dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pekerja kantoran
S Stres kerja adalah ketidakseimbangan antara kemampuan individu dalam melakukan pekerjaan dengan tuntutan pekerjaan yang dialaminya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh faktor kebutuhan, beban kerja, tanggung jawab, peran pekerjaan, perkembangan karier, hubungan relasi dan iklim kerja. Pada tahun 2012 dilaporkan tingkat stres kerja di Indonesia mencapai 73%. Stres yang berkepanjangan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, terutama pada sistem kardiovaskular sehingga dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat stres kerja dengan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada pekerja kantoran. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dilakukan pada 113 responden yang berusia 25-58 tahun, terdiri dari 69 laki-laki dan 44 perempuan yang bekerja di Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintah Kabupaten Tangerang. Variabel yang dikumpulkan adalah tingkat stres kerja dengan menggunakan kuesioner OSI-RTM (Occupational Stress Inventory-Revised Edition), dan tingkat risiko penyakit kardiovaskular menggunakan kuesioner Jakarta Cardiovascular Score. Analisis data dilakukan menggunakan uji Chi-square dengan tingkat kemaknaan p<0,05. Karakteristik responden lebih banyak berusia 35-54 tahun, didominasi oleh laki-laki dengan kurangnya aktivitas fisik yang dilakukan. Untuk hipertensi dan diabetes melitus didominasi dalam kategori normal, namun dalam hal merokok, indeks massa tubuh, tingkat stres kerja, risiko penyakit kardiovaskular bervariasi semakin meningkat pada golongan kerja yang lebih tinggi.Hasil analisis data berdasarkan uji Chi-square mengenai stres kerja dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pekerja kantoran menunjukan terdapat hubungan yang bermakna (p=0,003). Penelitian ini menunjukan adanya hubungan antara stres kerja dengan risiko penyakit kardiovaskular pada pekerja kantoran.
W Work stress is an imbalance between an individuals ability to do a job and the demands of the job he experiences. This can be influenced by factors of need, workload, responsibilities, job roles, career development, relationships and work climate. In 2012, it was reported that the level of work stress in Indonesia reached 73%. Prolonged stress can cause health problems, especially in the cardiovascular system, which can cause cardiovascular disease. The purpose of this study was to determine the relationship between work stress levels and the risk of cardiovascular disease in office workers. This study used a cross-sectional study design that was conducted on 113 respondents aged 25-58 years, consisting of 69 men and 44 women who worked at the Tangerang District Government's Office of Agriculture and Food Security. The variables collected were the level of work stress using the OSI-RTM (Occupational Stress Inventory-Revised Edition) questionnaire, and the level of risk of cardiovascular disease using the Jakarta Cardiovascular Score questionnaire. Data analysis was performed using the Chi-square test with a significance level of p <0.05. The characteristics of the respondents are mostly 35-54 years old, dominated by men with a lack of physical activity. Hypertension and diabetes mellitus are predominantly in the normal category, but in terms of smoking, body mass index, level of work stress, the risk of cardiovascular disease varies increasingly in higher occupational groups. The results of data analysis based on the Chi-square test regarding work stress and the risk of cardiovascular disease in office workers show that there is a significant correlation. (p= 0,003). This study shows an association between work stress and the risk of cardiovascular disease in office workers