DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara perilaku merokok dan sindrom mata kering pada pekerja kantoran

2.5


Oleh : Hana Putantri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1344

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Erlani Kartadinata

Subyek : Smoking;Human behavior

Kata Kunci : smoking behavior, cigarette, dry eye syndrome, eye

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KD_03014077_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_KD_03014077_Bab-1-Pendahuluan.pdf
3. 2018_TA_KD_03014077_Bab-2-Tinjaun-literatur.pdf
4. 2018_TA_KD_03014077_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2018_TA_KD_03014077_Bab-4-Metode.pdf
6. 2018_TA_KD_03014077_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2018_TA_KD_03014077_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2018_TA_KD_03014077_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2018_TA_KD_03014077_Daftar-pustaka.pdf 2
10. 2018_TA_KD_03014077_Lampiran.pdf

S Sindrom mata kering adalah salah satu morbiditas okular yang paling sering ditemukan.(1) Di Indonesia, sindrom mata kering memiliki prevalensi kira-kira sebesar 27,5% dengan kenaikan prevalensi yang berkaitan dengan usia, merokok, dan pterigium.(2) Nikotin dan CO (karbon monoksida) yang terkandung dalam rokok dapat mengganggu homeostasis lipid, meningkatkan agregasi trombosit, menginduksi pembekuan darah, dan mengakibatkan iskemik di jaringan mata dan retina.(8) Studi menunjukkan bahwa merokok meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia, katarak, glaukoma dan retinopati diabetikdan sindrom mata kering.(10) Penelitian yang bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku merokok dengan sindrom mata kering pada pekerja kantoran dilakukan. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di PT. Indomitra Global dengan jumlah sampel sebanyak 95 pekerja. Data dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner Brinkman Index untuk mengukur derajat perokok dan kuesioner Ocular Surface Disease Index untuk mengukur sindrom mata kering. Analisis data menggunakan program statistik dengan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 0,05. Analisis Chi-Square menunjukkan hubungan antara perilaku merokok dan sindrom mata kering dengan nilai p = 0,001, angka tersebut lebih rendah dari α = 0,05. Penelitian ini menujukkan adanya hubungan antara perilaku merokok dengan sindrom mata kering pada pekerja kantoran.

D Dry eye syndrome is one of the most common ocular morbidity.(1) In Indonesia, the prevalence of dry eye syndromis approximately 27,5%, arises significantly with age, smoking, and pterygium.(2) Nicotine and CO in cigarette are able to inhibit lipid homeostasis, increase platelet aggregation, inducecoagulating factors, and cause ischemic in retina.(8) A study showed that smoking increases the risk of macula degeneration, related toaging process, cataract, glaucoma,diabetic retinopathy, and dry eye syndrome.(10) A study to determine the relationship between smoking behavior and dry eye syndrome was conducted. A cross-sectional observational study was conducted at PT. Indomitra with a total of 95 samples were involved. Data collection was done by filling in Brinkman Index questionnaireto measure the degree of smoking behavior and Ocular Surface Disease Index questionnaire to assess dry eye syndrome.Data analysis was performed using chi-square test in statistical program with level of significance at 0,05. Chi-square analysis showed a significant relationship between smoking behavior and dry eye syndrome with p = 0,001, which is below α = 0,05. This study revealed that there is a significant relationship between smoking behavior and dry eye syndrome in office workers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?