Optimalitas model pemanfaatan lahan berwawasan lingkungan (studi kasus Jabodetabek): tahun ke 2 dari rencana 2 tahun
E Emisi GRK berdampak terhadap perubahan iklim, yang mengakibatkan bencana dalam segala lini kehidupan makhluk hidup, mulai dari fisik (rusaknya bangunan dan infrastruktur pendukungnya), sosial (munculnya berbagai oenyakit, antara lain meningkatnya penyakit pernapasan, penduduk kehilangan tempat tinggal), dan ekonomi (meningkatnya harga pangan, kehilangan mata pencaharian dan lain-lain). Untuk itu, dalam rangka mitigasi perubahan iklim, pengurangan emisi merupakan salah satu langkah prioritas dunia. Salah satu pendekatan pencapaian target penurunan emisi GRK Nasional, adalah melalui kebijakan khusus yang terkait dengan bidang berbasis lahan, seperti kebijakan-kebijakan yang secara langsung mengatur perbatasan penggunaan lahan (Kebijakan Tata Ruang). Disisi lain, dalam pelaksanaanya, pengembangan KSN Jabodetabek dirumuskan merujuk pada pembangunan berkelanjutan dan selaras dengan komitmen Pemerintah Indonesia pada pertemuan G-20 di Pittsburg. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi GRK sebesar 26% dengan usaha sendiri dan mencapai 41% jika mendapat bantuan dari internasional pada tahun 2020. Pada penelitian tahun ke-2 dilakukan analisis terhadap metode upaya peningkatan kualitas penggunaan lahan ruang terbuka hijau. Metoda yang dilakukan dalam melakukan kajian dan analisis, meliputi perhitungan kemampuan wilayah daratan menyerap gas CO2 dengan menggunakan model hubungan antara jenis vegetasi penutup lahan dan daya serap CO2, metode GIS untuk menentukan luasan masing-masing penggunaan lahan berdasarkan kemiringan lereng dan metode analisis deskriptif.
G GHG emissions have an impact on climate change, which lead to a disaster in all aspects of life of living creatures, ranging from the physical (destruction of buildings and supporting infrastructure), social (the emergence of various disease include increased respiratory diseases, homeless), and economic (increased food prices, loss of livelihood and others). Therefore, in order to mitigate climate change, emissions reduction is one of the priorities of the world. One approach to the achievement of national GHG emissions reduction targets, is through specific policies related to land-based fields, such as policies that directly regulate land use borders (Spatial Planning Policy). On the other hand, in its implementation, development KSN Jabodetabek formulated refers to sustainable development and in line with the commitment of the Government of Indonesia in the G-20 meeting in Pittsburg. The Indonesian government is committed to reduce GHG emissions by 26% by its own efforts and reach 41% if they received assistance from the international in 2020. In the 2nd year study carried out an analysis of the methods of improving the quality of green open space land use. The method is carried out in the review and analysis, covering the land area calculation ability to absorb CO2 by using a model of the relationship between the type of vegetation and land cover CO2 absorption capacity, GIS methods to determine the extent of each land use based on slope and descriptive analysis method.