Pengembangan model penilaian kinerja drainase perkotaan berwawasan lingkungan untuk ketentuan prioritas penanganan : penilaian kesesuaian suatu sistem drainase perkotaan dengan sistem drainase berwawasan lingkungan : tahun ke 2 dari rencana 4 tahun
P Permasalahan drainase di daerah perkotaan saat ini sudah semakin kompleks dan perlu segeran ditangani akhir-akhir ini masyarakat di daerah perkotaan sering mengalami banjir dan genangan pada musim hujan, kekeringan pada musim kemarau, serta pencemaran air drainase oleh limbah cair dan padat (sampah). Permasalahan banjir, genangan, dan kekeringan di daerah perkotaan tidak dapat diselesaikan dengan sistem drainase perkotaan konsep lama, tetapi dapat diatasi dengan konsep baru. Dengan menerapkan konsep baru sistem drainase perkotaan berwawasan lingkungan permasalahan genangan pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau dapat diatasi sekaligus. Penerapan sistem drainase perkotaan berwawasan lingkungan saat ini sudah merupakan suatu keharusan, dimulai dari lingkungan yang terkecil sampai yang terbesar, yaotu skala rumah tangga, skala komunal, skala wilayah, skala kota. Untuk itu perlu adanya identifikasi/penilaianterhadap kondisi drainase suatu wilayah apakah sudah berwawasan lingkungan. Jika sistem drainase di wilayah terkait belum berwawasan lingkungan, maka pada tahapan selanjutnya adalah mengembangkan sistem drainase perkotaan di wilayah tersebut menjadi sistem drainase perkotaan berwawasan lingkungan. Dalam mengidentifikasi suatu wilayah diperlukan suatu pedoman bagaimana menilai sistem drainase perkotaan suatu wilayah apakah sudah sesuai dengan konsep drainase berwawasan lingkungan. Dari hasil penelitian awalnya Andayani dan Endro Yuwono (2016) telah menghasilkan variabel, indikator dan faktor kunci yang dapat digunakan untuk menilai sistem drainase perkotaan suatu wilayah apakah sudah berwawasan lingkungan. Hasil tersebut diperoleh dari review study berbagai penenlitian terdahulu serta berbagai pedoman yang telah dikeluarkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Dari hasil penelitian ini ada 2 variabel penentu kinerja drainase perkotaan berwawasan lingkungan, yaitu variabel pengelolaan teknik dan variabel pengelolaan non teknik. Ada 7 indikator yang membentuk kedua variabel tersebut, yaitu sistem resapan, sistem saluran drainase, sistem bangunan pelengkap, sistem tampungan, dan sistem pompa yang membentuk variabel pengelolaan teknik, serta peran pemerintah, dan peran serta masyarakat yang membentuk variabel pengelolaan non teknik. Ada \'63 faktor yang membentuk ketujuh indikator tersebut. Dari uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 182 sampel yang diperoleh, 63 faktor tersebut dapat digunakan sebagai faktor penentu kinerja drainase perkotaan berwawasan lingkungan dalam pedoman penilaian kinerja drainase perkotaan berwawasan lingkungan. Selanjutnya dicari besarnya bobot tiap faktor dengan metoda bobot index.