Pengembangan sinergitas sistem pengelolaan sumberdaya air Jabodetabek menuju keberhasilan pelaksanaan MP3EI : tahun ke 1 dari rencana 2 tahun
p penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi potensi sumberdaya air di wilayah Jabodetabek yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku air bersih; 2) Mengidentifikasi permasalahan kualitas sumberdaya air di wilayah Jabodetabek sebagai sumber air baku air bersih; 3) Memproyeksikan kebutuhan air bersih untuk mendukung pengembangan ekonomi Jabodetabek sebagai kawasan strategis ekonomi nasional; 4) Merumuskan konsep sinergitas sistem pengelolaan penyediaan air bersih untuk keberkelanjutan Jabodetabek. Wilayah studi penelitian ini mencakup Provinsi DKI Jakarta, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang di Provinsi Banten dan Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor dan Kabupaten Bekasi di Provinsi Jawa Barat dengan dengan memperhatikan kondisi wilayah yang secara fungsional dan ekologis mempengaruhinya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan daya dukung lingkungan (carrying capacity) yaitu dengan cara memperbandingkan antara kebutuhan (demand) dan ketersediaan (supply) sumberdaya air baik ditinjau dari aspek kuantitas maupun kualitasnya. Pendekatan kewilayahan yang digunakan adalah berdasarkan wilayah administrasi dan wilayah DAS. Data yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar merupakan data time series untuk menunjukkan pola perubahan danlatau perkembangan dan berupa data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi maupun hasil penelitian sebelumnya. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis matematis, metoda analisis spasial dengan super-imposed dan metode analisis deskriptif eksploratif. Diperoleh hasil dan dapat disimpulkan bahwa : 1). Status Daya Dukung Kualitas Sumberdaya air di Jabodetabek di semua DAS dapat dikatakan sudah terlampaui didasarkan pada kondisi air sungai pada masing-masing DAS terutama bagian hilir sudah dalam kondisi tercemar baik ringan maupun berat. Kondisi daya dukung kualitas sumberdaya air di bagian hulu untuk S. Ciliwung, Cisadane dan Bekasi, masih dalam kondisi belum terlampaui sehingga masih potensia sebagai sumber air baku air bersih. 2). Konsep Sinergitas pengelolaan sumberdaya air Jabodetabek dibangun melalui pengembangan sinergitas intra unsur-unsur dalam sub system lingkungan social, sub system lingkungan alam dan sub system lingkungan buatan.