DETAIL KOLEKSI

Konsentrasi NO2 dan Pb di udara Terminal Bus Rawamangun


Oleh : Vickie Andarini

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2002

Pembimbing 1 : Soepangat Soemarto

Pembimbing 2 : Ret nat H widyatmoko

Subyek : Air pollution

Kata Kunci : NO2 , Pb , Rawamangun Bus Terminal, Ditizon method

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2002_TA_STL_08297058_Halaman-Judul.pdf 12
2. 2002_TA_STL_08297058_Lembar-Pengesahan.pdf 1
3. 2002_TA_STL_08297058_Bab-1_Pendahuluan.pdf 2
4. 2002_TA_STL_08297058_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2002_TA_STL_08297058_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2002_TA_STL_08297058_Bab-4_Hasil-Pengamatan-dan-Pembahasan.pdf
7. 2002_TA_STL_08297058_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2002_TA_STL_08297058_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2002_TA_STL_08297058_Lampiran.pdf

J Jakarta sebagai kota mettopolitan mempunyai tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi, sehinga dapat menyebabkan peningkatan pencemaran diudara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti kon.sentrasi N(h dan Pb di terminal bus Rawamangun.Definisi dari pencemaran udara adalah masuknya satu atau lebih zat pencemar ke atmosfer baik berupa debu, asap, gas da1am jmnlah tertentu dan dalam jangka waktu terteotu yang dapat ablu cendenmg membahayakan kehidupan manusia, tanaman, binatang, dan benda-benda lain clanmengganggu lrenyamanan Jrehidupan manusia Gas N().z berwama merah kecoldatan, berbau tajam menyengat dan merupakan gas beracun. Emisi NOi terbentuk akibat aktivitas manusia yang bemsal dari pembakm:an bahan bakar fosil, gas alam dan bensin. Pencemamn timah hitam bemsal dari gas buang kendaraan bermotor, yang pembakarannya tidak sempuma. sehingga meugbasilkan pencemar debo yang mengandung timah hitam, Timah hitam diudara dapat mengakibatkan keraconan. Ciri• clrinya ada1ah pusing, sakit kepala,.susah tidur, lemah dan dapat mengakibatkan gugumya kebamilaaPenelitian ini dilakukan pada tangga) 10 dan 17 Desember 2001, pada pagi, siang dan sore hari. Lokasi penelitian dilakukan di 3 titik, yaitu: pintu masuk, di dalam, dan pinto keluar terminal busRawamangun, Analisis nitrogen dioksida menggtmakan metoda Saltzman. Sedangkan analisis timah hitam menggunakan metoda Ditizon. •Berdasarkan basil penetitian pada tanggal 10 Desember 200 I, hasil konsentrasi lapangan baik N02 dan Pb tertinggi terdapat pada sore bari di pintu ketuar terminal bus Rawamangun, yaitu 373.49 pg/m3 ontuk N~ dan 48 µglm3 untuk Pl>. Demikian pula pada tanggal 17 Desember 200 l, yaitu372.24 Jag./m3 untuk N02 dan 31.67 Jlg/m3 untuk Pb. Hal ini disebabkan karena di titik tersebutlab jmnlab lrendaraannya lebih banyak dibandingkan dengan yang Jain. Hasil analisis korelasi pada tanggal I 0 dan 17 Desember 200 I antara jmnlah kendaraan dengan konsentrasi N~ memiliki hublDlgan yang kuat yaitu r>0~8. Untuk analisis regresinya antara jmnlah kendaraan dengankonsentmsi NOduga memiliki hubungan yang kuat yaitu R2>o.7. Detnikian pula ~a dengan basil korelasi pada tanggal 10 dan 17 Desember 2001, antara jumlah kendaraao deogan konsetrasi Pb memiJiki hublDlgan yang kuat yaitu r>0.9. Dan untuk basil analisis regresinyajuga memilild hub1DJgan yang kuat yaitn R.2>0.9. Hal ini menunjnkkan bahwa jmn1ah kendaraan bermotor di terminal bus Rawamangw sangat mempengaruhi konsentrasi N~ dan Pb lapangan. Hasil konsentrasi N~ Japangan Jebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi N().z perhitungan . Hal ini disebabkan oleh faktor meteorologi, seperti pergerakan angin dan kecepatan angin dan juga sifat NC>i yang mudah bereaksi. Kecepatan angin yang tinggi mengakibatkan semakin cepat penyebaran polutan sehingga menyebabkan menomnnya koosentmsi polutan. Hasil konsentrasi Pb lapangan lebih besar dibaodingkan dengan konsentrasi Pb pedtitungalL Hal ini disebabkan oleh kegiatan transpottasi. di jalan Persenlcatan dan di jalan Tenggiri, dan sifat Pb yang akwnulatif. Konsentrasi NOi lapangan pada tanggal JO clan 17 Desernber 200Jyaitu antara 248.58 µg/m3 sampai 373.49 Jtg/m3 tidalc melampaui baku mutu yang sebesar 400 µg/m3 per l jam. Dan tmtuk konseotrasi Pb Japangan pada tanggal l 0 dan17 Desember 2001 yaitu antara 11.11 µglm3 sampai 26.85 µglm3 telah melmnpaui baku metu, yaitu sebesar 2 pglm3 per 24 jam. Baku mutu yang digunakan adalah Keputosan Gubemnr DK.I Jakarta No. SS 1 Tahun 2001.Agar dapat mengurangi pencemaran diudara sebaiknya dilakukan pemasangan kataliskonverter pada saluran gas buang kendaraan, tetapi bahan bakar yang digunakan harus bebas timah hitam. Melakukan perawatan rnesin kendaraan bus secara teratur agar mesin kendmaao Jebih lerawat Dan juga menjaga kelancaran lalu lintas di dalam terminal bus Rawamangun.

J Jakarta as a metropolitan city has a very high level of traffic that risen in the air pollution. The main task of this research is to examine the NO2 and Pb consentration at the Rawamangtm Bus Terminal The definition of the air pollution is that there is one or more pollution substances in the atmosphere in the form of dast, smoke, or gas in a certain amount and certain period of time that tends endanger the human life, plants, animal and other living things and annoy the comfort of human life. The color of NO2 gas is red brownish, has a very strong smell and poisonous. Emission of NOi was fonned by hmnan activity that comes from the incineration of fuel fossil and gasoline. Pollution of lead comes from incomplete incineration of exhaust gas of motor vehicles, which resulting the dust pollutant that contains lead. Lead in the air can cause poisoned. The symptoms are dizzy, headache, hard lo sleep, weak and also cause miscarriage. The researches were done on 10 and 17 December 2001 in the morning, noon and afternoon and took place at three points, which were at the main gate, inside and exit of Rawamangun Bus Tenninal. The Nitrogen Dioxide analysis using Saltzman method whereas Lead analysis using Ditizon method. Based on the result on l 0 December 200 l research, the highest field result of either N~ or Pb concentration was reached in the afternoon at the exit of Rawamangnn Bus Terminal, which was 373.49 µg/m3 for N~ and 48 µglm3 for Pb. This applies too for the result on 17 December 2001, which was 372.24 µglm3 for N02 and 31.67 µglm3 for Pb. This is because at that point, the amount of vehicles were more than other time. The result of correlation analysis on 10 and J 7 December 200 I between the amount of vehicles and concentration ofNC>i has a strong connection which was r>0.8, so as for the regression analysis which was R2>o.7. For the result of correlation on 10 and 17 December 200 l between amolDlt of vehicles and Pb concentration also has a strong connection which was r>0.9 and for the regression analysis was R2 >0.9. This shows that the amount of vehicles at the Rawamangun Bus Terminal influences the field concentration ofN02 and Pb. The result ofNOi.fietd concentration is smaller than computation of N02 concentration. This is caused by meteorology factor, such as wind moving, speed of wind and also the nature of N02 which easily reacts. The higher speed of wind the faster the pollutant spreading can reduce the pollutant concentration. The result of field Pb concentration is bigger compare to computation of Pb concentration. This is because of transpoJ1aljon activities at Jalan Perserikatan and Jalan Tenggiri and nature of Pb which accmnulative. Field concentration ofNOi on 10 and 17 December 2001between248.58 µg/m3 to 373.49 µglm3, was not over the standard which is 400 µglm3 per I hour and for Pb field concentration on I0 and 17 December 2001 between l l.11 µglm3 to 26.85 µglm3 was over the standard which is 2 µglm3 per 24 hours. The standard used is Keputusan Gubemur OKI Jakarta No. 551/2001. To reduce the air pollution, it is better to install a catalyst converter at the vehicle exhaust pipe but the fuel used has to be free of lead. Regular checking on bus machine can keep the machine in good condition and also maintaining the traffic of vehicles at the Rawamangun Bus Tenninal.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?