Perbedaan status periodontal antara obesitas dan non obesitas (Laporan penelitian)
O Obesitas saat ini menjadi masalah global yang prevalensinya terus meningkat. Sekitar 13% populasi orang dewasa di dunia (11% dari laki-laki dan 15% perempuan) menderita obesitas pada tahun 2014. Prevalensi obesitas di seluruh dunia pada tahun 2014 meningkat dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan prevalensi obesitas tahun 1980. Pada penderita obesitas banyak dihasilkan jaringan adiposa, yang memproduksi sel sitokin yang dapat memicu peningkatan risiko inflamasi. Salah satu sitokin yang paling berperan adalah TNF-α yang bertindak sebagai inisiator dan sekaligus dapat memperparah penyakit periodontal yang sudah ada sebelumnya. Tumor Necrotizing Factor-α (TNF- α) dapat menstimulasi fibroblas untuk mensintesis enzim perusak matriks dan osteoklas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan status periodontal pada penderita obesitas dan non-obesitas. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross-sectional. Penelitian dilakukan di RSGM FKG USAKTI pada bulan Desember 2015. Sampel sebanyak 50 orang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi terbagi dua kelompok, yaitu kelompok obesitas dan non-obesitas. Pemeriksaan Papilla Bleeding Index (PBI) dan Probing Pocket Depth (PPD) dilakukan pada kedua kelompok. Berdasarkan hasil uji statistik Anova, ditemukan bahwa PBI pada kelompok obesitas lebih tinggi dan memiliki perbedaan bermakna terhadap kelompok non-obesitas (p>0.000). Sedangkan pada pemeriksaan PPD tidak ditemukan perbedaan bermakna antara kelompok obesitas dan non-obesitas (P=0.063). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tingkat peradangan gingiva antara obesitas dan non-obesitas.
O Obesity is one of the risk factors for periodontal diseases. Obesity is the biggest risk factor after smoking, which may raise periodontal tissue inflammation levels. Obesity is now a global problem which its prevalence continues to rise. Approximately 13% of the adult population in the world (11% of men and 15% of women) were obese in 2014. The prevalence of obesity worldwide in 2014 increased two times higher than the prevalence of obesity in 1980. Obese may generate a lot of adipose tissues, where the cells produce cytokines leading to an increased inflammation risk. One of the most cytokines TNF-α plays a role as initiator and also may worsen the periodontal disease that already exists. Tumor Necrotizing Factor-α (TNF- α) may stimulate fibroblasts to synthesize the matrix destructive enzymes and osteoclasts. This study aims to observe differences in periodontal status between obese and non-obese. This research is observational analytic cross-sectional study design. The study was conducted at the RSGM FKG USAKTI on December 2015. A sample of 50 people according to the inclusion and exclusion criteria divided into two groups, which is obese and non-obese. Papilla Bleeding Index (PBI) and Probing Pocket Depth (PPD) examination performed on both groups. Based on the results of Anova statistical test, it was found that PBI of obese group is significantly higher compared to the nonobese group (p> 0.000). While at PPD examination, it is found that no significant differences between groups of obese and non-obese (P = 0.063). In conclusion, there are differences in gingiva inflammation levels between obese and non-obese.