Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah
D Di Indonesia, kematian bayi merupakan satu masalah yang masih belum dapat terpecahkan dimana salah satu penyebab utama dari kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah. Studi ini dilakukan dengan tujuan untuk menilai karaktristikibu, faktor biologis ibu dan faktor antenatal care yang berhubungan dengankejadian bayi berat lahir rendah di Rumah Sakit X Bandung. Rancangan studi bersifat observasional analitik dengan desain penelitian casecontrol.Data diambil dari 92 rekam medik ibu hamil yang melahirkan 46 bayi berat lahir rendah dan 46 bayi berat lahir normal di Rumah Sakit X Bandung selama bulan Januari hingga Mei 2012. Variabel yang diteliti meliputi usia ibu, pendidikan ibu, paritas, jarak kelahiran, penyakit penyerta selama kehamilan, serta frekuensi antenatal care. Analisis studi menggunakan Chi-square program SPSSfor windows versi 17.0 dengan tingkat kemaknaan (α) 0,05. Prevalensi BBLR di Rumah Sakit X Bandung dari bulan Januari-Mei 2012 adalah15,1%. Hasil analisis menunjukkan hubungan yang bermakna antara Pendidikan ibu (p=0.006; OR=3.33; 95%CI 1.40-7.94) dan kadar hemoglobin (p=0.004; OR=4.12; 95%CI 1.54-10.99) dengan kejadian bayi berat lahir rendah. Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara usia ibu, paritas, jarak kelahiran, penyakit penyerta selama kehamilan dan frekuensi antenatal care dengan kejadian bayiberat lahir rendah. Faktor yang berhubungan dengan kejadian bayi berat lahir rendah adalah pendidikan ibu dan kadar hemoglobin.
I In Indonesia, infant mortality is one of threatening problems where one of the leading causes of infant mortality is low birth weight. The research’s objective isto determine the association between maternal characteristics, maternal biological factors, and antenatal care factors with low birth weight in X Hospital Bandung. An observational, case-control study was conducted among 46 infants with low birth weight and 46 infants with normal birth weight. A total of 7 variables were examined, consist of maternal age, maternal education, parity, birth interval, hemoglobin level, maternal complications during pregnancy, and frequency of antenatal care visits. The data was obtained from the 92 medical records of pregnant women who delivered singletons in X Hospital, Bandung from Januaryto May 2012. Data analysis was performed by using SPSS for Windows version17.0 with level of significance was set at p<0.05. The prevalence of low birth weight in X Hospital Bandung from January to May2012 is 15,1%. Only two variables found to be significantly associated with lowbirth weight including maternal education (p=0.006; OR=3.33; 95%CI 1.40-7.94) and hemoglobin level (p=0.004; OR=4.12; 95%CI 1.54-10.99). Maternalage, parity, birth interval, maternal complications during pregnancy, and frequency of antenatal care visits were not associated with low birth weight. Maternal education and hemoglobin level were major determinants of low birthweight in this setting