B Berdasarkan data Departemen Pendidikan Nasional (DEPDIKNAS) tahun 200 9terdapat 4.253 anak retardasi mental yang terdaftar pada seluruh sekolah luar biasa. Retardasi mental memiliki sebab yang bervariasi yaitu faktor genetik,infeksi selama kehamilan, usia gestasi, berat badan lahir rendah, dan lain-lain.Beberapa peneliti menunjukan bahwa peningkatan retardasi mental tingkat ringandan sedang memiliki hubungan dengan kejadian anemia dan berat badan lahir rendah. Untuk membuktikan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari tahu hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian retardasi mental. Penelitian ini menggunakan metode studi observasional dengan desain crosssectional yang mengikut sertakan 60 siswa/i SLB tersebut. Data diambil darikuesioner yang diisi oleh orangtua murid di SLB tersebut mengenai berat badan lahir anak dan kemandirian anak yang mencerminkan tingkat intelegensi anak tersebut dan Data dari pihak sekolah mengenai keterangan IQ siswa/i di SLB tersebut. Analisis data menggunakan SPSS 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Analisis Chi-square menunjukan bahwa terdapat hubungan antara berat badan lahir rendah dengan retardasi mental (p = 0,005; p < α (0,05)) yang menunjukan bahwa Ho ditolak. Berarti dengan adanya hasil Ho ditolak didapatkan hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian retardasi mental. Berdasarkan hasil yang didapat dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara berat badan lahir rendah dengan kejadian retardasi mental. Didapatkan juga riwayat berat badan lahir murid SLB tersebut.