Hubungan antara usia anak dan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif (Kajian Pada Anak Usia 8 - 11 Tahun di SDN Balekambang 03 Jakarta Timur)
L Latar belakang: perawatan yang dapat digunakan untuk mengendalikan serta mencegah meningkatnya prevalensi maloklusi salah satunya adalah perawatan ortodonti interseptif. Perawatan ortodonti interseptif mencegah berkembangnya suatu maloklusi yang mulai terlihat pada periode gigi bercampur. Kebutuhan perawatan ortodonti interseptif dapat diketahui dengan menggunakan indeks, salah satunya yaitu Indeks Kebutuhan Perawatan Ortodonti Interseptif (IKPO – I) . Penilaian indeks ini diberikan secara kuantitatif melalui scoring pada indikator. Tujuan: untuk mengetahui hubungan usia anak dan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif pada anak usia 8-11 tahun di SDN 03 Balekambang Jakarta Timur. Metode: pemeriksaan intraoral dilakukan pada subjek penelitian oleh dokter gigi. Setiap indikator diberikan skor berdasarkan kondisi di dalam rongga mulut subjek. Data skor diolah untuk mengetahui grade kebutuhan perawatan ortodonti subjek. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong silang. Hasil: subjek penelitian diperoleh sebanyak 172 murid SDN Balekambang 03 Jakarta Timur, terdiri dari 2 anak berusia 8 tahun, 34 anak berusia 9 tahun, 75 anak berusia 10 tahun dan 61 anak berusia 11 tahun. Hasil pemeriksaan 11,05% subjek tidak membutuhkan perawatan ortodonti, 59,30% subjek membutuhkan perawatan ortodonti interseptif dan 29,65% subjek membutuhkan perawatan ortodonti korektif. Perawatan ortodonti interseptif paling tinggi dibutuhkan pada usia 10 tahun dengan presentase sebesar 27,9%. Kelainan maloklusi dental yang sering menyertai pada penelitian ini yaitu karies molar kedua sulung, kehilangan dini molar kedua sulung dan gigi berjejal insisvus rahang atas dan rahang bawah. Kesimpulan: hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara usia anak dan kebutuhan perawatan ortodonti interseptif (p = 0,861).
B Background: interceptive orthodontic treatment is one of orthodontic treatment could be used to control and prevent increasing malocclusion prevalence. Interceptive orthodontic treatment prevents increasing severity of malocclusion which begin in mixed dentition stage. Interceptive orthodontic treatment needs can be measured by using Interceptive Orthodontic Care Neeeds Index (IOCNI). Assessment of this index given quantitatively by scoring on indicator. Aims: the aim of this study is to determine the relationship between children’s age and interceptive orthodontic treatment needs of 8 – 11 years old student in 03 Government Elementary School, Balekambang, East Jakarta. Methods: intraoral examination was done on subjects by a dentist. Score given on each indicator based on intraoral condition. Scoring data calculated to determine subject’s grade of orthodontic treatment need. This is an observartional-analytic study with crosssectional design. Results: 172 students were examined which consist of 2 children aged 8 years old, 34 children aged 9 years old, 75 children aged 10 years old and 61 children aged 11 years old. Examination obtains that 11,05% children don’t need orthodontic treatment, 59,30% children needed interceptive orthodontic treatment, and 27,9% children need corrective orthodontic treatment. Interceptive orthodontic treatment mostly needed by 10 years old children (27,9%). Caries on second deciduous molar, early loss of second deciduous molar, and anterior crowding both on upper and lower jaw are highly presented as dental malocclusion abnormalities on subjects. Conclusion: this study showed no significant correlation (p = 0,861) between children’s age and interceptive orthodontic treatment need.