Efektivitas air perasan bawang merah terhadap pertumbuhan candida albicans (laporan penelitian)
C Candidiasis memiliki prevalensi yang tinggi di negara berkembang dan dapat menyerang seluruh populasi, banyak ditemukan di daerah dengan kelembaban tinggi dan beriklim tropis. Candida termasuk jamur komensal yang dapat hidup di rongga mulut. Namun, apabila keseimbangan flora normal atau pertahanan imun sedang mengalami penurunan, Candida dapat berubah menjadi patogen. Candidiasis oral paling banyak disebabkan oleh Candida albicans yaitu sebesar 35,29% dibandingkan dengan spesies Candida lainnya. Pengobatan Candidiasis memerlukan terapi antijamur. Akan tetapi, penggunaan obat antijamur dapat menimbulkan resistensi terhadap jamur dan dapat menimbulkan efek samping. Salah satu cara lain untuk mengobati penyakit Candidiasis adalah menggunakan obat tradisional. Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai obat antijamur adalah bawang merah (Allium ascalonicum L). Bawang merah memiliki kandungan senyawa allisin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas air perasan bawang merah terhadap pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris in vitro untuk mengetahui kemampuan daya hambat air perasan bawang merah konsentrasi 100%, 75%, 50% dan 25% dalam menghambat pertumbuhan Candida albicans dengan menggunakan metode difusi agar yang diinkubasi selama 72 jam lalu diukur menggunakan jangka sorong. Air perasan bawang merah dapat menghambat pertumbuhan Candida albican. Pada konsentrasi 100% memiliki daya hambat terbesar diikuti konsentrasi 75%, 50% dan 25%. Namun, air perasan bawang merah konsentrasi 100% tidak memiliki daya hambat lebih besar dibanding obat antijamur (Nystatin).
C Candidiasis has a high prevalence in developing countries and may affect the entire population, mostly in areas with high humidity and tropical climate. Candida it is included as a commensal fungus which able to live in the oral cavity. However, if the balance of normal flora or immune defense is decreased Candida may become pathogenic. Oral Candidiasis is mostly caused by Candida albicans which is 35.29% compared to other Candida species. Treatment of Candidiasis requires antifungal therapy. However, the use of antifungal drugs may cause resistance to fungi and causing side effects. Another way to treat Candidiasis is using traditional medicine. One plant that has been proven as an antifungal drug is shallot (Allium ascalonicum L). Shallot contains allisin compounds that may inhibit the growth of fungi. This study aims to identify the effectivity of shallot’s juice on the growth of Candida albicans. This research is done through an experimental laboratory research of in vitro to identify the capability of inhibitory of shallot’s juice with concentration 100%, 75%, 50% and 25% in inhibiting the growth of Candida albicans using the agar diffusion method which was incubated for 72 hours then measured using a sliding range. Shallot’s juice can inhibit the growth of Candida albicans. At 100% concentration has the greatest inhibitory concentration followed by 75%, 50% and 25%. However, shallot’s juice at 100% concentration is less inhibitory than antifungal drugs (Nystatin).