DETAIL KOLEKSI

Analisis geometri peledakan untuk memenuhi kebutuhan crusher di PT. Semen Baturaja (persero), Tbk., Sumatera Selatan


Oleh : Ricky Tri Agustiar Syaifutra

Info Katalog

Nomor Panggil : 491/TT/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Pancanita Novi Hartami

Pembimbing 2 : Sulistyah

Subyek : Blasting

Kata Kunci : equation R. L.Ash, fragmentation of Kuz-Ram, crusher, explosives

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TB_07312147_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_TB_07312147_Bab-1.pdf 5
3. 2018_TA_TB_07312147_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TB_07312147_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TB_07312147_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TB_07312147_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TB_07312147_Bab-6.pdf
8. 2018_TA_TB_07312147_Bab-7.pdf
9. 2018_TA_TB_07312147_Daftar-pustaka.pdf
10. 2018_TA_TB_07312147_Lampiran.pdf

P Peledakan merupakan salah satu kegiatan dalam melakukan pemberaian batuan yang dapat meningkatkan target produksi perusahaan, salah satu permasalahan yang didapat kan oleh PT. Semen Baturaja adalah tidak tercapainya produksi yaitu sebesar target perusahaan adalah 201,500 ton/bulan sedangkan realisasi adalah 152,253 ton/bulan dengan persentase 75,56%. Geometri peledakan selama ini belum optimal karena perusahaan menetapkan ukuran boulder diatas 100 cm adalah 15% sedangkan data aktual fragmentasi diatas 100 cm adalah 17,08% sehingga target produksi crusher tidak tercapai dengan ketetapan perusahaan yaitu 650 ton/jam atau 6500 ton/hari.Maka perlu adanya evaluasi terhadap ukuran fragmentasi agar tercapainya target produksi dan kinerja crusher yang telah ditentukan oleh perusahaan dengan perbaikan geometri dilakukan untuk memecahkan masalah ini dengan menggunakan metode persamaan R.L.Ash dan Kuz-Ram. Metode R.L.Ash digunakan untuk menghitung geometri peledakan sedangkan metode Kuz-Ram digunakan untuk menentukan ukuran fragmentasi.Dari simulasi perhitungan geometri peledakan teoritis, metode R.L. Ash dan dengan perhitungan fragmentasi Kuz-Ram dapat menghasilkan ukuran fragmentasi yang lebih besar dari 1m sebesar 7 % dengan jumlah bahan peledak yang dibutuhkan adalah 484,65 kg sehingga dapat optimal mencapai target produksi crusher yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu 633,64 ton/ jam atau 6717 ton/hari. Geometri peledakan tersebut yaitu dengan penerapan kedalaman 3m, 6m, dan 9m , spacing 3,97, burden 2,48 stemming 1,74, kolom isian 1,76, dan subdrill 0,50, kedalaman 6m, spacing 5,21 , burden 2,48 stemming 1,74, kolom isian 4,76, dan subdrill 0,50,kedalaman 9m spacing 5,45 , burden 2,48 stemming 1,74, kolom isian 7,76 dan subdrill 0,50,diharapkan akan memenuhi target umpan crusher agar tercapainya target produksi.

B Blasting is one of the activities in conducting rocks that can increase the company's production target, one of the problems obtained by PT. Semen Baturaja is not achievement of production that is as big as company target is 201,500 ton / month while realization is 152,253 ton / month with percentage 75,56%. The explosive geometry has not been optimum since the company set the boulder size above 100 cm is 15% while the actual data of fragmentation above 100 cm is 17.08% so the crusher production target is not achieved with the company's determination that is 650 ton / hour or 6500 ton / day.An evaluation of the size of fragmentation in order to achieve the production target and crusher performance specified by the company with geometry improvement is done to solve this problem by using the equation method R.L.Ash and Kuz-Ram. The R.L.Ash method is used to calculate blasting geometries while the Kuz-Ram method is used to determine the size of fragmentation.From the simulation of theoretical blast geometry calculations, the R.L method. Ash and Kuz-Ram fragmentation calculations can result in a larger fragmentation size of 1m of 7% with the required amount of explosives being 484.65 kg so it can optimally achieve the crusher production target set by the company that is 633,64 ton / hour or 6717 ton / day. The explosive geometry is applied with depth of 3m, 6m and 9m, spacing 3,97, burden 2,48 stemming 1,74, column of 1,76, and subdrill 0,50, depth 6m, spacing 5,21, burden 2 , 48 stemming 1.74, 4.76 and 0,50 subdrill fields, 9m spacing depth 5.45, burden 2.48 stemming 1.74, 7.76 column and 0.50 subdrill, expected to meet target crusher feed to achieve production target.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?