Pentalaksanaan ameloblastoma dengan reseksi dan rekonstruksi mandibula
A meloblastoma adalah suatu tumor jinak odontogenik, berasal dari jaringan pembentuk gigi yang mengadakan proliferasi ke dalam stroma jaringan ikat, tumbuhnya lam bat dan tanpa gejala. Secara lokal bersifat invasif/dekstruktif, terkadang disebut bersifat keganasan lokal dan juga mempunyai tingkat rekurensi yang tinggi. Walaupun tumor ini sering dijumpai pada daerah mandibula, tetapi masih terdapat kesalahan-kesalahan dalam menegakkan diagnosis, baik secara klinis, radiologis maupun histologis yang berdampak besar pada tingkat rekurensi dan rencana terapi. Hingga saat ini, terapi ameloblastoma masih merupakan kontroversi, dimana beberapa peneliti masih cenderung menggunakan tindakan konservatif, yaitu berupa enukleasi dan kuretase dengan pertimbangan mempertahankan kontinuitas tulang dan estetik. Sedangkan beberapa peneliti lebih memilih tindakan secara radikal berupa reseksi dan rekonstruksi mandibula dengan pertimbangan untuk mencegah rekurensi dan meningkatkan kesembuhan pasien. Skripsi ini ditujukan untuk membuka wawasan kita, sehingga diagnosis dan terapi yang tepat dan benar dapat ditegakkan, sehingga memperkecil tingkat rekurensi ameloblastoma dan meningkatkan rehabilitasi pasien.
A meloblastoma is a benign odontogenic tumor derived from dental lamina. which proliferates into a tissue stroma. The slow-growing and asymptomatic behaviour of this tumor make difficult to be recognized by the patient. Ameloblastoma is a loccally invasive/ locally destructive neoplasma, has a high recurrence rate and frequently appear in mandibula. Some confusion has arisen over the diagnosis of this lesion, clinically, radiographically, and histology, this given a deep impact on the treatment planning. Therapy for ameloblastoma is still a controversy, where there are some researchers tend to use a conservative treatment such as enucleation and curretage , for this can keep the bone continuity. Mean while, other researchers prefer a radical treatment such resection and mandibulla reconstruction to prevents recurrence rate and improving patient's health. The aim of this case report is to help us make a correct diagnosis and therapy to decrease the recurrence rate and improving the patient rehabilitations.