L ATAR BELAKANG AKB di Indonesia masih tinggi bila dibandingkan dcngan negara ASEAN lainnya, yaitu 34 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu penyebabnya adalah penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. lmunisasi dasar merupakan salah upaya preventif yang efektif untuk memberikan kekebalan pada anak. Untuk memahami mengenai perilaku dalam pemberian imunisasi maka perlu dilakukan penelitian untuk melihat faktor sosial lingkungan yang berhubungan dengan tindakan ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada anak. METODE Penelitian menggunakan teknik consecunw ttl-random sampling dengan desaincross sectional yang mengikutsertakan 117 ibu di sekitar Puskesmas Tomang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan wawancara meliputi usia, pendidikan, pekerjaan, jumlah anak, total penghasilan keluarga, keluarga yang tinggal serumah serta pengetahuan tentang imunisasi. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 clan tingkat kcmaknaan dengan uji chi-square sebesar 0,05. HASIL Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa 85 responden (72,6%) yang melengkapi pemberian imunisasi dasar pada anak mereka yang tidak melengkapi pemberian imunisasi dasar berjumlah 32 responden (27,4%).Pendidikan ibu (p=-0.000) total penghasilan keluarga (p=-0,000) dan pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi (/F0.000) berhubungan dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar pada anak mereka yang berusia 0-24 bulan. Sedangkan usia, pekerjaan, jumlah anak, jenis keluarga inti atau extended tidak berhubungan dengan kelengkapan pemberian imunisasi. KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan bermakna antara tingkat pendidikan, total penghasilan keluarga dan pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar.