Perbandingan efektifitas koagulan poly alumunium chloride dan alumunium sullfat pada instansi pengolahan air sludge blanket clarifier
S umber air baku untuk air bersih yang umum digunakan sekarang adalah air permukaan seperti air sungai. Penurunan kualitas air permukaan lebih sering terjadi dan sulit dikontrol secara keseluruhan. Untuk mengatasi hal ini maka pengolahan air baku menjadi air bersih pertu dilakukan agar dapat memenuhi standar dan tictak merugikan kesehatan.Pengolahan air merupakan penerapan teknologi dalam penelitian inin menggunakan unit Sludge Blanket Clarifier dengan penambahan koagulan yang berfungsi untuk menurunkan tingkat kekeruhan. Perbandingan penggunaan koagulan dilakukan terhadap koagulan aluminium sulfat dan poly aluminium chloride. Pembentukan flok merupakan salah satu faktor penting dalam pengoperasian alat Sludge Blanket Clarifier.Penelitian pendahuluan dilakukan untuk menentukan dosis pembubuhan koagulan. Pada penelitian pendahuluan perbandingan aluminium sulfat dan poly aluminium chloride (PAC) dapat terlihat dengan jumlah kebutuhan pembubuhan koagulan PAC lebih sedikit dari pada koagulan alum dengan nilai efisiensi PAC mencapai 63,6 %. Perbedaan . ini terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi proses koagulasi flokulasi. Pengkajian efektifitas koagulan dalam unit Sludge Blanket Clarifier dilakukan dengan mengkondisikan terbentuknya selimut lumpur. Koagulan PAC lebih dapat diandalkan di semua variasi kekeruhan dari pada koagulan alum. Tingkat penurunan kekeruhan pada koagulasi PAC mencapai 76 o/o - 99,8 o/o sedangkan koagulan alum sebesar 68 o/o - 98 %.