Hubungan konflik interpersonal dengan performa kerja pada pegawai perusahaan X
K ita semua hidup dalam jejaring sosial yang terus berubah dan terhubung dengan anggota keluarga, kolega, dan teman sehingga konflik interpersonal pun tidak dapat dihindari. Konflik interpersonal menjadi salah satu alasan mereka terjadinya stres psikologis yang bisa mempengaruhi performa kerja. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam bidang ilmu kesehatan kerja maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan konflik interpersonal dengan performa kerja. METODE Sampel penelitian berjumlah 76 orang dipilih menggunakan metode consecutive non-random sampling. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang. Data dari responden dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner Scales of Interpersonal Conflict at Work dan Kuesioner Kinerja Karyawan. Data dianalisis menggunakan software SPSS for Mac versi 25.0 dengan uji Chi-square dan uji Fisher dengan tingkat kemaknaan 0,05.HASIL Berdasarkan analisis data univariat, dari 76 responden mayoritas adalah berjenis kelamin laki-laki, rerata usia dewasa awal (18-40 tahun) dan merupakan pegawai yang termasuk field staff. Konflik interpersonal intragrup dan antargrup yang dialami termasuk tinggi dan pegawai secara keseluruhan memiliki performa kerja yang baik. Hasil analisis data bivariat dengan uji Chi-square untuk hubungan antara area kerja dengan performa kerja didapatkan nilai p sebesar 0,017, hasil analisis data bivariat dengan uji Fisher untuk hubungan antara jenis kelamin dan usia dengan performa kerja didapatkan nilai p sebesar 0,002 dan 0,188. Hasil analisis uji bivariat dengan uji Chi-square untuk hubungan konflik interpersonal intragrup dengan performa kerja didapatkan nilai p sebesar 0,001 dan hasil analisis uji bivariat dengan uji Fisher untuk hubungan konflik interpersonal antargrup dengan performa kerja didapatkan nilai p sebesar 0,030. KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara konflik interpersonal dengan performa kerja.
W e all live in a social network that always changes and are connected with family, colleagues and friends so interpersonal conflicts are meant to happen. Interpersonal conflict is one of the reason why people are experiencing psychological stress that can affect work performance. This study was conducted to educate people especially about occupational health by finding out the relationship between interpersonal conflicts and work performance. METHODS 76 respondents were chosen by using consecutive non-random sampling method. This study used the analytic observational approach with cross-sectional design. Data was collected from respondents by filling out Scales of Interpersonal Conflict at Work and Kuesioner Kinerja Karyawan questionnaires. Data was analyzed using the SPSS for Mac version 25.0 software using the Chi-square test and Fisher’s Exact Test and the level of significance was set to 0,05. RESULTS The data univariate analysis revealed that from 76 respondents, most of them were male workers, the average age was young adult (18-40) years old and worked as field staff. The respondents had low level of intragrup and intergroup interpersonal conflict and had good work performance. From the bivariate analysis using Chi-square test between work area and work performance, the p-value was 0,017, from the bivariate analysis using Fisher’s Exact test between gender and age with work performance, the p-values were 0,002 and 0,188 respectively. Another bivariate analysis performed using Chi-square test between intragroup interpersonal conflicts and work performance gave the p-value of 0,001 and a Fisher’s Exact test between intergroup interpersonal conflicts and work performance gave the p-value of 0,030.CONCLUSION This study revealed that there was a significant relationship between interpersonal conflicts and work performance.