Analisis struktur pada sub cekungan Palembang Selatan, Sumatera Selatan berdasarkan metode gravity
M etode Gravity merupakan salah satu metode geofisika yang digunakan untukmengukur variasi medan gayaberat bumi akibat adanya perbedaan rapat massa antar batuan. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan struktur geologi bawah permukaan. Analisis data gayaberat dilakukan dengan melakukan tahap analis is spektral yang bertujuan untuk menghasilkan kedalaman zona anomali, nilai k (bilangan gelombang) dan menentukan lebar jendela (tapis). Berdasarkan analis is spektral, daerah penelitian memiliki lebar jendela 41x41 , kedalaman anomali residual yang mencerminkan batuan dasar Tersier sekitar 2,1 km, sedangkan kedalaman anomali regional yang mencerminkan bidang Moho sekitar 17,6 km. Untuk analis is struktur sesar, penulis menggunakan metode SVD. Berdasarkan hasil analisis SVD terlihat bahwa daerah penelitian mempunyai pola anomali relatif kelurusan baratlaut - tenggara dan utara-selatan yang memiliki arah relatif sama terhadap struktur sesar, perlipatan, dan deliniasi cekungan.
G ravity method is one of the geophysical used to measure variation in earth’s gravity field due to the different between rock mass meetings. This method to determine subsurface structure is gravity method. Gravity data analysis was done by spectral analysis phase aim to produce the depth anomaly zone, the value k (wave number) and determine the width of window (filter). Based on spectrum analysis, this research area has length window 41x41, the depth of residual anomaly that reflects basement Tersier is about 2,1 km, while the depth of regional anomaly is about 17,6 km. For analysing fault structure, the writer used SVD method. Based on result of residual anomaly can be seen that the research area has a relatively westsouthern-southeastern and northsouth anomaly trend patterns that has similar relatively trend of fault structure, fold,and basin deliniation.