DETAIL KOLEKSI

Hipersensivitas gigi pada ekstrakkorona dan penanggulangannya (Studi pustaka)


Oleh : Lisye Fabiola Loei

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.634 2 LOE h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : drg. Ade Prijanti D.,Sp.KG.

Subyek : Operative Dentistry

Kata Kunci : tooth discoloration, tooth hypersensitivity, extracoronal bleaching, in office bleaching, home bleac

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KG_04011120_Halaman-Judul.pdf
2. 2015_TA_KG_04011120_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
3. 2015_TA_KG_04011120_Bab-2-Tinjauan-Pustaka.pdf
4. 2015_TA_KG_04011120_Bab-3-Pembahasan.pdf
5. 2015_TA_KG_04011120_Bab-4-Kesimpulan-dan-Saran.pdf
6. 2015_TA_KG_04011120_Daftar-Pustaka.pdf 5

D iskolorasi gigi telah menjadi masalah estetik bagi banyak orang. Diskolorasi gigi dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti penggunaan tembakau, minuman dan makanan berwarna, maupun trauma pada gigi. Perawatan bleaching merupakan salah satu solusi yang dapat mengatasi masalah diskolorasi pada gigi. Perawatan bleaching dibagi dua, yaitu bleaching ekstrakorona untuk diskolorasi pada gigi vital dan bleaching intrakorona untuk diskolorasi pada gigi nonvital. Bleaching ekstrakorona memiliki berbagai efek samping yang dapat terjadi pada jaringan keras gigi, mukosa mulut, dan restorasi gigi , akan tetapi masalah yang sering dikeluhkan oleh pasien dalam perawatan ekstrakorona bleaching, yaitu hipersensitivitas gigi. Hipersensitivitas pada bleaching ektrakorona dipengaruhi banyak faktor, yaitu pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas, konsentrasi bahan bleaching, lamanya terpapar bahan bleaching, dan kondisi gigi pasien seperti erosi servikal, restorasi besar, dan retak pada email. Teknik in-office bleaching memiliki konsentrasi hidrogen peroksida yang tinggi dibanding home bleaching sehingga proses dehidrasi pada gigi meningkat yang mengakibatkan rasa sensitif pada gigi. Pelepasan mediator inflamasi pun berhubungan erat dengan hipersensitivitas gigi karena proses bleaching, dimana prostatglandin merangsang saraf nociceptor sehingga menyebabkan adanya sensitivitas pada gigi. Penanggulangan hipersensitivitas gigi akibat ekstrakorona bleaching dapat dilakukan dengan penggunaan bahan desensitizing, obat analgesik, dan pengaturan perawatan bleaching berupa durasi, frekuensi, dan modifikasi waktu perawatan.

T ooth discoloration is an esthetic problem for many people. Tooth discoloration can caused by many factors such as tobacco, food and beverage with artifical coloring, and dental trauma. Bleaching treatment is one solution to solve this problem. Bleaching treatment is divided into two i.e extracoronal bleaching for discoloration on vital teeth and intracoronal bleaching for discoloration on non-vital teeth. Extracoronal bleaching have various side effects may occur in the dental hard tissue, oral mucosa and dental restoration, but the problem often complained by the patient is tooth hypersensitivity. Hypersensitivity on extracoronal bleaching treatment influenced by many factors, i.e patient who have symptoms of hypersensitivity, the concentration of the bleaching agent, duration of exposure to bleaching agent, and the condition of the patient’s teeth as cervical erosion, major restoration, and crack in the enamel. In-office bleaching technique has a high concentration of hydrogen peroxide compared to home bleaching so that the dehydration process of teeth increase and resulting sensitivity in teeth. The release of inflammatory mediator was closely related with tooth hypersensitivity because the bleaching process, which prostaglandin stimulates the nociceptor and causes tooth sensitivity. Prevention of dental hypersensitivity as a result of extracoronal bleaching can be helped by using desensitizing, analgesic drug, bleaching treatment settings such as duration, frequency, and modification time of treatment.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?