DETAIL KOLEKSI

Aplikasi capillary string untuk injeksi surfaktan dalam penanggulangan liquid loading pada sumur A1dan A2 di lapangan y


Oleh : Mia Anggriyani

Info Katalog

Nomor Panggil : 511/TP/2016

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Djoko Sulistyanto

Pembimbing 2 : Hari K.Oetomo

Subyek : Teknik Produksi

Kata Kunci : Teknik Produksi

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_TM_07112141_HALAMAN-JUDUL.pdf
2. 2016_TA_TM_07112141_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_TM_07112141_-Bab-2.pdf
4. 2016_TA_TM_07112141_-Bab-3.pdf
5. 2016_TA_TM_07112141_-Bab-4.pdf
6. 2016_TA_TM_07112141_-Bab-5.pdf
7. 2016_TA_TM_07112141_-Daftar-Pustaka.pdf
8. 2016_TA_TM_07112141_-Daftar-Simbol.pdf
9. 2016_TA_TM_07112141_LAMPIRAN.pdf

D i Lapangan “Y” Sumur A1 dan Sumur A2 merupakan sumur tua yangtelah mengalami produksi penurunan gas. Salah satu problem produksi sumur gasadalah terakumulasinya sejumlah liquid di dasar sumur akibat terjadinya penurunankemampuan gas untuk mengangkat cairan atau disebut dengan liquid loading. Jikaliquid terakumulasi di dasar sumur akan menyebabkan gas tidak bisa terproduksiyang menyebabkan sumur harus ditutup. Oleh sebab itu maka dilakukan metodedelikuifikasi yaitu dengan injeksi kimia (surfactant) ke dalam sumur dengan tujuanmenurunkan tegangan permukaan dan membentuk foam, sehingga liquid dapatterangkat ke permukaan dan laju produksi gas meningkat.Pada sumur A-1 laju kritis lebih kecil daripada laju gas yaitu laju kritissebesar 0,28 MMscf/day dan laju alir gas sebesar 0,37 MMscf/Day. Namunperhitungan laju alir kritis pada sumur A-2 lebih besar daripada laju alir gasnyadimana laju kritis sebesar 0,54 MMscf/Day dan laju alir gasnya sebesar 0,143MMscf/Day dapat disimpulkan sumur A-2 mengalami liquid loading.Sumur A-1 dan sumur A-2 di pasang capillary string. Pada sumur A-1dilakukan hanya tiga kali injeksi foam dikarenakan sumur yang sudah optimum dantidak ada kenaikan pada laju alir gas dan laju alir air. Pada sumur A-2 terjadipeningkatan produksi, sehingga dapat mengangkat liquid ke permukaan. Karenaitu, Injeksi foam pada sumur A-2 dilakukan secara continue.

I n Field “Y”, Well A1 and A2 are old oil wells which had been decreasedin production. One of the problem is the amount of liquid accumulated in the bottomof the well due to the decrease of the well’s ability to lift liquid or gas which iscalled liquid loading. With the liquid accumulated at the bottom of the well, itcauses the gas cannot be produced, and will lead to well abandonment. Therefore,deliquification method applied by injecting chemicals (surfactant) into the well,with the aim of decreasing the surface tension and create foam, with the result thatthe liquid can be lifted and gas production rate will increase.At Well A-1, critical flow is lower than the gas flow, with the critical flow,with 0,28 MMSCF/day of critical flow and 0.37 MMscf/day of gas flow. However,the calculation of critical flow for well A- 2 is bigger than the gas flow, where thecritical flow is up to 0,54 MMscf/d and 0,143 MMscf/d for the gas flow. It can beconcluded well A-2 that liquid loading was occurred.Capillary strings were mounted in well A-1 and A-2. Intermittent foaminjection is selected for A-1 well since this well head reached its optimum condition.Morevore, gas rate and water rate remain the same. Production increases at well A-2, allowing the liquid to be lifted to surface. Therefore, Foam injection appliedcontinuously to well A-2.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?