Perancangan pembangkit listrik hibrida sel surya - diesel untuk Base Tranceiver Station (BTS) Lembongan Bali
P embangkit Listrik Tenaga (PLT) Hibrida sel surya— diesel pada daerah lembongan pulau kecil di lepas pantai tenggara pulau utama Bali dirancang untuk memenuhi kebutuhan beban Base Transceiver Station (BTS) dengan beban 40 kW/hari dengan beban rata-rata 2 kW. Perancangan dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Homer yang mensimulasikan komponen pembangkitan yang terdiri dari array sel surya, generator set, konverter, dan bank baterai sehingga dihasilkan sistem hibrida yang terbaik. Dengan simulasi tersebut dapat diketahui kinerja komponen pembangkit selama satu tahun serta jumlah bahan bakar yang dikonsumsi oleh PLT hibrida sel surya— diesel, sehingga dapat diketahui pengurangan konsumsi bahan bakar apabila tidak menggunakan PLTD (generator set) untuk mensuplai kebutuhan beban BTS.
H ybrid Solar Cell — Diesel Power Plant at lembongan the small island at the south east from the main island of Bali is designed to meet the load requirments of BTS (Base Transceiver Station) 40 kW/day with an average load 2 kW. Hybrid design is made by using Homer Sofware, that simulates the generation component such as photovoltaics array, generator set, converter and battery banks. This simulation can show the performance of each power plant components for one year and the consumption of fuel by the hybrid solar cell —diesel power plant, so it can be known the reduction in fuel consumption when not using diesel (generator sets) to supply the load BTS.