Perancangan pembangkit listrik tenaga surya untuk kompor listrik 300W pada Workshop Teknik Elektro Universitas Trisakti
E nergi matahari sebagai salah satu sumber energi terbarukan di muka bumi yang cukup dikenal di negara-negara berkembang untuk dikonversikan menjadi energi listrik. Dengan pernyataan tersebut, perancangan pembangkit listrik tenaga surya berbasis sebagai salah satu sumber tenaga listrik yang murah, bebas polusi, dan alami adalah pilihan yang mendukung untuk dirancang berlokasi-kan di Workshop Teknik Elektro. Perancangan ini dibuat untuk salah satu pengaplikasian smart grid dengan menggunakan efek photovoltaic sebagai sumber energi utama, dan peralatan yang ada pada Workshop Teknik Elektro dengan harapan bisa terus dikembangkan seiring berjalannya waktu tentunya oleh mahasiswa teknik elektro pada workshop itu sendiri. Pada perancangan ini digunakan beban pada kompor listrik yang sudah ada dan biasa digunakan sehari hari dengan beban minimum 300W.Tegangan 220V AC kompor listrik menggunakan pembangkit listrik tenaga surya dirancang dengan menggunakan beberapa alat lainnya yaitu : battery charge controller atau Solar Charge Controller, baterai atau aki, dan inverter tentunya dengan spesifikasi yang mencukupi pada kompor listrik tersebut. Perancangan terdiri dari lima bagian utama, bagian pertama yaitu panel surya sebagai sumber energi utama dari matahari menjadi tegangan awal dc, bagian kedua yaitu Solar Charge Controller sebagai komponen yang menstabilkan arus tegangan yang dihasilkan dari panel surya tersebut, bagian ketiga yaitu baterai atau aki sebagai tempat penyimpanan tegangan dc dari modul surya, lalu bagian keempat yaitu inverter sebagai alat pengubah tegangan dc dari baterai menjadi tegangan 220 vac dan bagian ke lima yaitu kompor listrik sebagai beban utama dalam pengaplikasian tersebut. Dana yang dibutuhkan pada perancangan ini sebesar Rp. 5.553.878.4 sudah termasuk biaya operasional, biaya pemeliharaan dan biaya siklus hidup (Life Cycle Cost). Biaya energi (Cost of Energy) sebesar Rp. 592,48 / kWh. Biaya energi lebih kecil dibanding dengan biaya energi dari PLN yaitu Rp. 1114,72 /kWh.
S olar energy as one of the renewable energy sources on earth that is well known in developing countries to be converted into electrical energy. With this statement, the design of solar-based power plants as one of the sources of cheap, pollution-free, and natural electricity is a supportive option to be located in the Electrical Engineering Workshop. This design was made for one of the applications of smart grid using photovoltaic effects as the main energy source, and the equipment available in the Electrical Engineering Workshop in the hope that it can continue to be developed over time, of course by electrical engineering students at the workshop itself. In this design the load on the existing electric stove is used and is used daily with a minimum load of 300W.Voltage 220V AC electric stoves using solar power plants are designed using several other tools, namely: battery charge controller or Solar Charge Controller, batteries or batteries, and inverters of course with sufficient specifications on the electric stove. The design consists of five main parts, the first part is the solar panel as the main energy source from the sun to the initial dc voltage, the second part is the Solar Charge Controller as a component that stabilizes the voltage generated from the solar panel, the third part is the battery or battery as a place storing the dc voltage from the solar module, then the fourth part is the inverter as a dc voltage converter from the battery to 220 vac voltage and the fifth part is the electric stove as the main load in the application. The funds needed for this design are Rp. 5,553,878.4 including operational costs, maintenance costs and life cycle costs (Life Cycle Cost). Energy cost (Cost of Energy) of Rp. 592.48 / kWh. Energy costs are smaller than the energy costs of PLN, which is Rp. 1114.72 / kWh.