Studi perancangan pembangkit listrik hibrida surya dan angin untuk rumah tinggal
P embangkit Listrik tenaga surya (PLTSurya) dan pembangkit listrik tenaga angin (PLTAngin) merupakan energi terbarukan saat ini. Energi surya dan angin merupakan energi yang ramah lingkungan dan merupakan energi yang tidak akan pernah habis. Penyedian energi listrik harus mampu digunakan setiap saat, sedangkan PLTSurya hanya bias mengahsilkan energi listrik jika ada sinar matahari. Oleh karena itu diperlukan catu daya dari pembangkit lain yang bias menyediakan energi pada saat sel suryatidak mengahsilkan listrik. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan melakukan proses penggabungan antara PLTSurya dan PLTAnginDari pembahasan tugas akhir ini dapat dianalisis bahwa perancangan system hybrid PLTSurya dan PLTAngin untuk rumah didaerah perkotaan,dengan pasokan listrik dari PLTS ke beban 70% dari beban keseluruhan peralatan listrik rumah tangga,sedangkan 30% sisanya akan dipenuhi dari PLTAngin.Sistem hybrid yang dirancang menpunyai prinsip kerja satu arah yaitu pada saat PLTSurya berkerja (on) maka PLTAngin tidak berkerja (off) dan begitupula sebaliknya. Dalam perancangan system hybrid PLTSurya dan PLTAngin untuk rumah tingga dibutuhkan daya 16696 WH data tersebut diambil dari data rumah tinggal penulis tugas akhir.
S olar Power Plant (PLTSurya) and wind power (PLTAngin) is the current renewable energy. Solar and wind energy is green energy and an energy that never runs out. Supplying electrical energy to be able to use at any time, while the PLTS can only generate electricity when there is sunlight. Therefore we need a power supply from other plants that can provide electrical energy when the solar cells do not produce electricity. One way is to do with the merger process between PLTSurya and PLTAnginFrom the discussion of this thesis can be analyzed that the design of hybrid systems for the home PLTAngin PLTSurya and urban areas, with the power supply to the load of PLTS for 70% of the overall burden of household electrical appliances, while the remaining 30% of electricity will be met from PLTAngin. Hybrid system is designed to have the principle of one direction, namely when PLTSurya working (on) then PLTAngin not working (off) and vice versa. In designing hybrid system and PLTAngin PLTSurya tingga needed to power 16696 homes WH data is taken from the author of the final residential