Pola Spasial Harga Lahan di Kawasan Gerbang Tol Brigif (Perbatasan Kota Depok dengan DKI Jakarta)
P ola spasial merupakan suatu fenomena spasial secara fisik dan administratif yangdiakibatkan oleh aktivitas manusia dalam bentuk peningkatan lahan terbangun yangdapat berpengaruh pada perubahan harga lahan. Pelayanan transportasi dalam halinfrastruktur jalan tol dapat meningkatkan nilai lahan yang berjalan lurus denganmeningkatnya harga lahan. Salah satunya seperti pembangunan gerbang tol yangdapat mengakibatkan perubahan guna lahan dari yang belum berkembang menjadilahan berkembang. Jalan Tol Depok-Antasari tergolong baru, karena mulaiberoperasi pada tahun 2018, yang memiliki tiga seksi yaitu Antasari-Brigif, BrigifSawangan, dan Sawangan Bojong Gede. Namun, terdapat beberapa penelitian yangmenyatakan bahwa gerbang tol tidak atau kurang berpengaruh pada kenaikan nilaimaupun harga lahan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pola spasialharga lahan di sekitar Gerbang Tol Brigif. Faktor penentu harga lahan yangdigunakan terdiri dari penggunanaan lahan, status lahan dan aksesibilitas. Desainpenelitian menggunakan data instansi terkait dengan 100 sampel titik harga lahanberdasarkan NJOP dan data citra satelit. Penelitian dilakukan pada kawasan sekitarGerbang Tol Brigif dalam radius 1,2 kilometer. Teknik analisis dalam penelitian inimenggunakan korelasi pearson, overlay dan interpolasi kriging. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa harga lahan hanya dipengaruhi secara signifikan olehindikator fungsi dan lebar jalan serta penggunaan lahan berdasarkan rencana polaruang, sehingga pola spasial yang terbentuk cenderung tersebar tidak merata. Makapemerintah dan badan pelayanan pajak daerah terkait perlu meningkatkan evaluasidan pemantauan perkembangan harga lahan, agar pembangunan yang sudahdirencanakan dapat terkontrol dengan baik
T he spatial pattern is a spatial phenomenon physically and administratively causedby human activity in the form of an increase in built-up land which can affectchanges in land prices. Transportation services in terms of infrastructure such astoll roads can increase the value of land which goes straight with increasing landprices. One of them is the construction of toll gates which can result in a change inland use from undeveloped to developing land. The Depok-Antasari Toll Road is arelatively new toll road section because it started operating in 2018, which hasthree sections namely Antasari-Brigif, Brigif-Sawangan, and Sawangan BojongGede. However, there are several studies that stated that toll gates have no effecton land value and price increases. Thus, the purpose of this research is to identifythe spatial pattern of land prices around the Brigif Toll Gate. The determinants ofland prices used in this study consist of land use, land status and accessibility. Theresearch design uses agency data related to 100 sample land price points based onNJOP and satellite imagery data. The research was conducted on the area aroundthe Brigif Toll Gate within a 1.2 kilometre radius. The analysis technique in thisstudy uses person correlation, overlay and kriging interpolation. The resultsshowed that the land price was only significantly influenced by the road functionand width indicators also land use based on the spatial pattern plan indicators, sothe spatial pattern formed tended to be spread unevenly. Therefore, the governmentand related regional tax service agencies need to improve the evaluation andmonitoring of developments in land prices so that the development that has beenplanned can be controlled properly.