Perancangan Masjid Agung Jawa Tengah Kabupaten Magelang dengan pendekatan kontekstual
D Di Indonesia, banyak masjid mulai dari yang kecil hingga yang besar. Di Kabupaten Magelang, kehadiran masjid megah ini memudahkan masyarakat untuk beribadah. Kabupaten Magellan adalah jalan atau pintu masuk ke Candi Borobudur. Masjid Kabupaten Magellan tidak ingin dijadikan sebagai tempat wisata dan spiritual bagi umat Islam. Masjidil Haram akan diperluas untuk dinikmati masyarakat sekitar.Tujuan dalam penulisan Paper Tugas Akhir ini adalah Merencanakan Perancangan Masjid Agung yang tidak hanya memenuhi kebutuhan tetapi juga ingin dijadikan wisata, Merancang masjid agung menjadi salah satu ikon di Kabupaten Magelang. Studi yang dilakukan untuk mencari data dan informasi adalah melalui buku, jurnal, dan internet. Metode studi literatu yang digunakan untuk analisis adalah teori “HECTTEAS’ dari Hertzberger, ph.D,FAIA dalam bukunya yang berjudul “Architectural Programming and Predesign Manager “.
I In Indonesia, there are many mosques ranging from small to large. In Magelang Regency, the presence of this magnificent mosque makes it easier for people to worship. Magellan Regency is the road or entrance to Borobudur Temple. Magellan Regency Mosque does not want to be used as a tourist and spiritual place for Muslims. The Grand Mosque will be expanded to be enjoyed by the surrounding community.The purpose of writing this Final Project is to plan the design of the Great Mosque which not only fulfills the needs but also wants to be used as tourism, the Great Mosque of Designing has become one of the icons in Magelang Regency. Studies conducted to find data and information are through books, journals, and the internet. The literature study method used for analysis is the "HECTTEAS" theory from Hertzberger, ph.D, FAIA in his book entitled "Architectural Programming and Predesign Manager".