Perencanaan lansekap ruang terbuka hijau Pusat Kota Depok
S Sebagai bagian dari rencana pembangunan Jabodetabek, strategi penggunaan lahan dari pembangunan berkelanjutan Kota Depok menitikberatkan pada keseimbangan akan kebutuhan ekonomi dan social, termasuk pemeliharaan lingkungan. Perencanaan ini terbagi atas dua tahap, perencanaan wilayah dan perencanaan penggunaan lahan untuk pemukiman, termasuk rencana penggunaan lahan sebagai acuan pembangunan yang akan dilakukan dan bentuk dari pengembangan kota yang bertujuan untuk memperkecil dampak lingkungan yang mungkin terjadi terutama pada dataran tinggi dan tepi sungai.Selain itu mempertahankan ketersediaan lingkungan alami sebagai ruang terbuka dan ketersediaan lahan untuk infrastruktur serta fasilitas social, kebutuhan akan ruang terbuka pada wilayah pemukiman harus cukup disediakan sebagai fasilitas social untuk menyeimbangkan pertumbuhan kawasan pemukiman di Kota Depok.Identifikasi daya dukung kesesuaian lahan kawasan terbagi berdasarkan zonasi sesuai dengan kondisi eksiting kawasan. Identifikasi daya dukung kawasan meliputi factor fisik dan non fisik. Program pengembangan yang disusun mengacu pada rencan adetil tata ruang kota Deopk 2005, yang telah dihitung berdasarkan proyeksi/estimasi pengembangan dan daya tamping kawasan.Konsep dasar perencanaan adalah fungsi kota sebagai resapan air, penyangga dan komuter sehingga terjadi keselarasan dan kemudahan hubungan antar kawasan serta meningkatkan nilai dan fungsi ruang luar. Konsep dasar diimplementasikan dalam konsep tata ruang terbuka, konsep gubahan ruang terbuka, konsep penghijauan kawasan, konsep jaringan transportasi dan konsep sistem infrastruktur. Rencana lansekap harus diimplementasikan untuk memperbaiki iklim mikro dan keindahan kota yang tertuang dalam bentuk kriteria-kriteria pengembangan fasilitas dalam kawasan seperti kriteria dasar penataan lansekap, perkerasan, hingga elemen-elemen lansekap pendukung lainnya.