Evaluasi dan optimasi electrical submesible pump pada sumur MGH-01 dan MGH-02
P Penelitian tugas akhir ini adalah mengoptimalkan lifting sumur ‘MGH-01’dan ‘MGH-02’ lapangan Jatibarang dengan mendesain pompa ESP. Kedua sumurini menggunakan jenis pompa yang sama yaitu pompa DN3000 dengan masingmasinglaju alir sebesar 1871 BFPD dan 1950 BFPD. Optimasi dari masing-masingsumur adalah meningkatkan frekuensi pompa tanpa melakukan pergantian pompa.Hasil tersebut dapat dijadikan sebagai perencanaan atau skenario produksi lebihlanjut. Untuk memperhitungkan laju alir dari masing-masing sumur perlu dilakukanperhitungan kurva IPR. Kurva Inflow Performance Relationship (IPR) adalahhubungan antara laju produksi (Qo) dengan selisih antara tekanan reservoir (Pr)dan tekanan alir dasar sumur (Pwf). Metode perhitungan IPR yang digunakan dalamtugas akhir ini adalah metode IPR composite. Permasalahan yang terdapat padasumur di Jatibarang field ini adalah memiliki lapisan volkanik sehingga jenisminyak yang diproduksikan adalah jenis HPPO (High Pour Point Oil). Ruanglingkup penulisan tugas akhir ini adalah mendesain pompa ESP yang sebelumnyadilakukan perhitungan efficiency volumetric yang menunjukkan hasil bahwa pompasudah tidak layak untuk bekerja dengan optimal. Efficiency volumetric untuk sumurMGH-01 adalah sebesar 60,75% dan MGH-02 adalah sebesar 61,71%. Nilai iniberada di bawah 65%, sehingga perlu dilakukan optimasi. Hasil akhir yangdiharapkan adalah peningkatan laju produksi pada sumur kajian tanpa timbulpermasalahan atau kerusakan pada pompa ESP dan mendapatkan profit bagiperusahaan. Melihat potensi sumur yang cukup tinggi namun pemasangan pompa ESP yang mengalami penurunan efisiensi, maka diputuskan dilakukan pemasanganpompa ESP dengan target laju alir produksi yang lebih tinggi dengan mengubahfrekuensi dari pompa tersebut. Untuk menentukan target laju alir untuk desainpompa yang baru perlu diperhatikan kapasitas motor limitnya, maka dari itu perludi lakukan perhitungan motor limit, yaitu pada sumur MGH-01 mendapatkan nilaisebesar 70,59 Hz dan pada sumur MGH-02 sebesar 68,99 Hz. Nilai frekuensi daritarget laju alir tidak boleh melebihi motor limit atau akan menyebabkan pomparusak atau terbakar. Pada sumur MGH-01 direncanakan tiga Qtarget yaitu 55%,60%, dan 65% dari Qtmax. Laju alir target yang paling optimal adalah sebesar 65%dari Qtarget yaitu 3286,73 BFPD dengan frekuensi 69,84 Hz. Pada sumur MGH-02 direncanakan tiga Qtarget yaitu 50%, 55%, dan 60% dari Qtmax. Laju alir targetyang paling optimal adalah sebesar 60% dari Qtarget yaitu 3013.99 BFPD denganfrekuensi 67,31 Hz. Penentuan penggunaan gas separator berdasarkan jumlah freegas dari masing-masing sumur. Pada sumur MGH-01 yang sudah menggunakanVortex Gas Separator (VGS) perlu ditambah dengan penggunaan Advanced GasHandler (AGH). Pompa pada sumur MGH-01 dalam kondisi tidak menggunakanVortex Gas Sepaarator (VGS) didapatkan jumlah free gas adalah sebesar 42,85%,dan ketika menggunakan VGS menjadi sebesar 27,42%. Dikarenakan kandunganfree gas yang masih diatas 10% maka perlu di gunakan AGH yang mampu merubahkandungan free gas menjadi 2,68%. Sedangkan pada sumur MGH-02 tidak perluditambah dengan AGH dikarenakan kandungan free gas sudah dibawah 10%. Hasilperhitungan free gas pada sumur MGH-02 dalam kondisi tidak menggunakan VGSmempunyai kandungan free gas sebesar 18,41%, dan ketika menggunakan VGSdapat merubah menjadi 8,22%. Pada penggunaan AGH pada sumur MGH-01dengan Qtarget 3286,73 BFPD dapat merubah kandungan free gas dari 27,42%menjadi 2,68%.
T This final project research is to optimize the lifting of Jatibarang H MGH-01 ’wellsand‘ MGH-02 ’fields by designing ESP pumps. Both of these wells use the sametype of pump, namely the DN3000 pump with each flow rate of 1871 BFPD and1950 BFPD. Optimization of each well is increasing the pump frequency withoutchanging the pump. These results can be used as planning or further productionscenarios. To calculate the flow rate of each well, it is necessary to calculate theIPR curve. The Inflow Performance Relationship (IPR) curve is the relationshipbetween the rate of production (Qo) and the difference between reservoir pressure(Pr) and bottom well flow pressure (Pwf). The IPR calculation method used in thisfinal project is a composite IPR method. The problem found in the well inJatibarang field is to have a volcanic layer so that the type of oil produced is a typeof HPPO (High Pour Point Oil). The scope of writing this final project is to designan ESP pump which previously carried out volumetric efficiency calculationswhich showed the results that the pump was not feasible to work optimally.Volumetric efficiency for MGH-01 well is 60.75% and MGH-02 is 61.71%. Thisvalue is below 65%, so optimization needs to be done. The expected end result isan increase in the production rate at the study well without any problems or damageto the ESP pump and gain profit for the company. Seeing the high potential of thewell but the installation of ESP pumps which experienced a decrease in efficiency, it was decided to install ESP pumps with a higher target flow rate by changing thefrequency of the pump. To determine the target flow rate for the new pump design,it needs to pay attention to the motorbike capacity limit, therefore it is necessary tocalculate the motor limit, that is, the MGH-01 well gets a value of 70.59 Hz and theMGH-02 well is 68.99 Hz. The frequency value of the target flow rate may notexceed the motor limit or will cause the pump to be damaged or burned. At MGH-01 well, three Qtarget plans are planned, namely 55%, 60%, and 65% of Qtmax.The most optimal target flow rate is 65% from Qtarget which is 3286.73 BFPD witha frequency of 69.84 Hz. The MGH-02 well is planned to have three Qtarget namely50%, 55%, and 60% of Qtmax. The most optimal target flow rate is 60% fromQtarget which is 3013.99 BFPD with a frequency of 67.31 Hz. Determination ofthe use of gas separator based on the amount of free gas from each well. In theMGH-01 well that already uses Vortex Gas Separator (VGS), it is necessary to addthe use of Advanced Gas Handler (AGH). The pump on the MGH-01 well in thecondition of not using Vortex Gas Sepaarator (VGS) obtained the amount of freegas is 42.85%, and when using VGS it is 27.42%. Because the free gas content isstill above 10%, it is necessary to use AGH which can change the free gas contentto 2.68%. While the MGH-02 well does not need to be added to AGH because thefree gas content is below 10%. The results of free gas calculation on MGH-02 wellunder conditions of not using VGS have a free gas content of 18.41%, and whenusing VGS it can change to 8.22%. The use of AGH in MGH-01 well with Qtarget3286.73 BFPD can change the free gas content from 27.42% to 2.68%.