Analisis pengaruh kekerasan (HGI) batubara terhadap produktivitas alat gali muat pada Pit 2 Selatan di PT Intisari Bara Perkasa Samarinda Utara, Kalimantan Timur
L Lapisan batubara yang terdapat di PT Insani Bara perkasa yang berlokasi di Samarinda utara, Kalimantan Timur memiliki Hardgrove Grindability Index yang rendah sebesar 32 dan 35, yang didapat dari uji labotarium perusahaan dan mempengaruhi pada produktivitas alat gali muat pada penambangan batubara tersebut. Pada setiap lapisan batubara mempunyai Hardgrove Grindability Index yang berbeda – beda, sehingga mengurangi produktivitas alat gali muat pada seam C dan seam E. Untuk menanggulangi masalah yang diakibatkan oleh Hardgrove Grindability Index yang rendah, yang menyebabkan menurunnya produktivitas maka batubara yang ada di insitu harus di ripping terlebih dahulu menggunakan excavator. Setelah dilakukan ripping didapatkan hasil yang berbeda antara sebelum di ripping dan sesudah diripping, sebelum di ripping mempunyai produktivitas batubara sebesar 308,369 Ton/jam dan sesudah di ripping mempunyai produktivitas 425,880 Ton/jam dengan Hardgrove Grindability Index 32. Setelah dilakukan ripping didapatkan hasil yang berbeda antara sebelum di ripping dan sesudah diripping, sebelum di ripping mempunyai produktivitas batubara sebesar 458,640 Ton/jam dan sesudah di ripping mempunyai produktivitas 638,820 Ton/jam dengan Hardgrove Grindability Index 35. Berdasarkan perhitung diketahui bahwa produktivitas Hardgrove Grindability Index 32 terjadi penurunan produktivitas sebesar 27 %, sedangkan Hardgrove Grindability Index 35 terjadi penurunan sebesar 28 %. Untuk meningkatkan produksi pada HGI 32 dan HGI 35 pada saat penggalian insitu dan loose pada saat proses gali muat dibutuhkan support unit sebelum proses pemberaian.
T The layer of charcoal in PT Insani Bara Perkasa which is located on North Samarinda, East of Kalimantan have a low Hardgrove Grindability Index at 32 and 35 from the company laboratory test and have an impact on the productivity of digging tools loader at the process of mining the charcoal. In each layer of the charcoal have a different Hardgrove Grindablity Index so it decrease the productivity of digging tools loader on seam C and seam E. To overcome the problem caused by the low Hardgrove Grindability Index which makes the productivity decreasing, then the charcoal on insitu need to get a ripping before using the excavator. After do the ripping we will get a different result before and after the ripping, before the ripping the charcoal have productivity rate 308,369 Ton/hour and after the ripping have productivity rate 425,880 Ton/hour with Hardgrove Grindability Index at 32. After do the ripping we will get a different result before and after the ripping, before the ripping the charcoal have productivity rate 458,880 Ton/hour and after the ripping have productivity rate 638,820 Ton/hour with Hardgrove Grindability Index at 35. From the calculation the Hardgrove Grindability Index at 32 have a decrease on productivity at 27% while the Hardgrove Grindability Index at 35 have a decrease on productivity at 28%. To Increase the production at HGI 32 and HGI 35 on insitu digging and loose at digging process it needs a support unit before breaking process.