Perancangan dan pengukuran kinerja perawatan lokomotif pada PT KAI Indonesia (Persero) menggunakan maintenance scorecard
L Lokomotif merupakan aset yang sangat penting bagi PT KAI (PERSERO).Belum adanya sistem pengukuran kinerja untuk bagian perawatan, menyebabkan sulitnya menilai dan merencanakan strategi perawatan lokomotif. Oleh sebab itu diperlukan Maintenance Scorecard yang merupakan salah satu tools pengukuran kinerja yang komprehensif untuk mengukur bagian perawatan suatu perusahaan. Tools ini diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan untuk merancang strategi yang lebih baik. Perancangan MSC dimulai dari penentuan tujuan strategis pada setiap level. Tujuan strategis diperoleh dari hasil FGD yang dilakukan dari level corporate, strategic dan functional. Dan hasil penentuan strategi didapatkan 23 tujuan strategis. Strategi —strategi tersebut dikelompokan menjadi 6 perspektif sesuai dengan konsep model MSC : Productivity, Cost Effectiveness, Safety, Environmental, Quality, dan Learning. Penentuan KPI dan Validasi Strategi dilakukan dengan menggunakan kuesioner 1, dimana KPI dan strategi diterima jika bernilai lebih dari 9. Penentuan target dilakukan dengan proses FGD. Proses pembobotan menggunakan software Expert Choice 11, dengan input kuesioner 2. Setelah didapatkan bobot, dilakukan pengumpulan nilai KPI. Ditemukan delapan KPI yang belum memiliki data. Untuk menjawab permasalahan tersebut, KPI yang belum memiliki kecukupan data diasumsikan dengan skor 3. Selanjutnya adalah pengukuran kinerja dengan mengalikan skor tiap KPI dengan bobotnya, bobot harus dinormalisasi sebelum digunakan. Dan hasil pengukuran diperoleh skor 2.8 untuk MSC Perawatan Lokomotif pada Dipo Jatinegara, yang berarti cukup baik. Hal ini menandakan bahwa kinerja perawatan Dipo Jatinegara perlu ditingkatkan berturut — turut pada perspektif Quality (37%), Cost Effectiveness (53%), Productivity (55%), Environtment (56%), Safety (83%) dan Learning (84%). Penelitian ini menunjukkan bahwa Maintenance Scorecard dapat digunakan pada perawatan dalam perawatan kereta api.
L Locomotive is an important asset for PT KAI (PERSERO). No good performance measurement for locomotive maintenance makes corporate hard to asses and planning strategy for better locomotive maintenance. Maintenance Scorecard can be the answer for that problem because Maintenance Scorecard is comprehensive tools for performance measurement for assets management. We hope this tool can help the decision maker to build better strategy. Design MSC starts from making the strategy. Strategy objective takes from FGD from corporate level through functional. There is 23 strategy objective that spread to 6 perspective based on MSC model. KPI taken from FGD process, for making sure that KPI effective we do validating by using screening concept to eliminate KPI not suitable with first questionnaire. Target created from FGD process. Weighting process are using Expert Choice 11 Software, with second questionnaire. After Weighting process KPI collecting process is the next thing. There is eight KPI's that no data for now. For KPI's with no data we scored with 3. Performance Measurement process starts for multiplying weight with score weight must be normalize before use. The result is Locomotive Maintenance process on Dipo Jatinegara scored is 2.8 that is mean locomotive maintenance in PT KAI (PERSERO) fair enough. Here is the rank of perspective Quality (37%), Cost Effectiveness (53%), Productivity (55%), Environtment (56%), Safety (83%) and Learning (84%). Higher point mean percentage of achievement each perspective.