Evaluasi hidrolika lumpur pemboran dan pengangkatan cutting pada sumur x lapangan y
S Salah satu masalah dalam operasi pemboran adalah proses pengangkatan serbuk bor yang tidak optimal. Pengangkatan serbuk bor yang tidak sempurna ini dapat menyebabkan berbagai masalah, antara lain penumpukan serbuk bor pada pahat yang mengakibatkan bit balling, serta terjadinya pipa terjepit (stuck pipe). Oleh karena itu, untuk meminimalkan terjadinya berbagai masalah tersebut, diperlukan optimasi hidrolika lumpur pemboran yang tepat. Evaluasi hidrolika memerlukan data konfigurasi rangkaian pemboran dan sifat fisik lumpur seperti densitas lumpur (Ï), plastic viscosity (PV), yield point (YP) dan data pemboran lainnya. Maksud dan tujuan dalam penulisan tugas akhir ini yaitu untuk mengetahui keefektifan sistem hidrolika lumpur pada Sumur X Lapangan Y. Sumur X Lapangan Y merupakan sumur dengan trayek 81/2†dari kedalaman 721– 3354 ft-MD. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem hidrolika proses pemboran pada Sumur X trayek 81/2 inci dengan kedalaman 721 – 3354 ft-MD menggunakan pemodelan reologi Herschel Bulkley dengan metode Bit Hydraulic Horsepower (BHHP). Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kehilangan tekanan pada setiap bagian rangkaian. Berdasarkan persentase BHHP/HPs sebesar 38,018 %, dan masih bisa dilakukan optimasi dengan Q optimum sebesar 1055,808 gpm dan Total Flow Area (TFA) sebesar 0,504 dengan hasil BHHP sebesar 77,609 %. Efektivitas pengangkatan cutting pada Sumur X Lapangan Y dievaluasi dengan metode Cutting Carry Index, Cutting Transport Ratio (CTR), dan Cutting Capacity Annulus (CCA). Berdasarkan perhitungan tiap rangkaian didapat nilai rata-rata CCI sebesar 7,019, CTR sebesar 97,029%, dan CCA sebesar 0,750%, maka pengangkatan cutting sudah dapat dikatakan baik karena CCI>1, CTR>90%, dan CCA<5%.
O One of the issues in drilling operations is the suboptimal process of cuttings removal. Inefficient removal of drill cuttings can cause various problems, including the accumulation of cuttings on the bit, leading to bit balling, and the occurrence of stuck pipe incidents. Therefore, to minimize these problems, proper optimization of drilling mud hydraulics is necessary. Hydraulics evaluation requires drillstring configuration data and physical properties of the mud, such as mud density (Ï), plastic viscosity (PV), yield point (YP), and other drilling data. The purpose of this thesis is to determine the effectiveness of the mud hydraulic system at Well X in Field Y. Well X in Field Y is a well with an 8 1/2†trajectory from a depth of 721 to 3354 ft-MD. This study aims to evaluate the hydraulic system of the drilling process at Well X with an 8 1/2 inch trajectory at a depth of 721 – 3354 ft-MD using the Herschel Bulkley rheological model with the Bit Hydraulic Horsepower (BHHP) method. The evaluation is conducted to determine the pressure loss in each part of the system. Based on the BHHP/HPs percentage of 38.018%, optimization can still be performed with an optimum flow rate (Q) of 1055.808 gpm and a Total Flow Area (TFA) of 0.504, resulting in a BHHP of 77.609%. The effectiveness of cuttings removal at Well X in Field Y is evaluated using the Cutting Carry Index, Cutting Transport Ratio (CTR), and Cutting Capacity Annulus (CCA) methods. Based on calculations for each part of the system, the average values obtained are CCI of 7.019, CTR of 97.029%, and CCA of 0.750%. Therefore, cuttings removal can be considered efficient since CCI>1, CTR>90%, and CCA<5%.