Studi laboratorium penggunaan viscoelastic polymer xanthan gum, hydroxyprophyl methyl cellulose dan polyacrylamide pada lumpur pemboran temperatur tinggi
P Pada operasi pemboran, penggunaan lumpur adalah faktor terpenting dalam efisiensi operasi tersebut. Penggunaan bahan aditif dalam lumpur pemboran, banyak memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga mewujudkan studi dan penemuan lebih lanjut, untuk mendapatkan bahan aditif yang dapat membantu memberikan efisiensi maksimal dalam kinerja lumpur pemboran, salah satunya adalah polimer. Salah satu polimer yang sering digunakan pada lumpur pemboran adalah XCD (Xanthan Gum). Penggunaan XCD dalam lumpur pemboran tentunya memiliki batasan, salah satunya adalah kestabilan terhadap temperatur.Penelitian ini berfokus pada penelitian polimer PAM (Polyacrylamide) dan HPMC (Hydroxyprophyl Methyl Cellulose), sebagai polimer dengan sifat viscoelastic untuk penggunaannya menggantikan polimer yang telah banyak digunakan yaitu XCD pada lumpur berbahan dasar air. Polimer ini akan diuji berdasarkan temperatur tinggi, yang diuji berdasarkan sifat fisik berupa rheologi lumpur yaitu Plastic Viscosity, Yield point, dan Gel Strength dalam mengetahui kemampuan lumpur dalam menjalankan fungsinya dalam operasi pemboran. Pengujian juga dilakukan pada sifat fisik seperti Filtration Loss, Mud Cake dan pH untuk mengetahui karakteristik, fungsi utama, dan kinerjanya dalam suatu keadaan pemboran. Pengujian dilakukan terhadap 3 sampel lumpur yang berisi XCD, PAM dan HPMC dengan diuji pada temperatur 200°F, 250°F dan 300°F yang akan diuji dengan standar spesifikasi yang telah ditentukan.Dari hasil peneltian, didapatkan hasil yang dapat disimpulkan bahwa sifat lumpur dengan ketiga polimer yaitu XCD, HPMC dan PAM menunjukan bahwa terdapat perilaku HPMC yang mampu mengikuti kinerja XCD pada temperatur 200°F, 250°F, dan perilaku PAM yang mampu mengikuti kinerja XCD pada temperatur 300°F. Untuk kondisi dimana polimer PAM dan HPMC tidak memenuhi spesifikasi, lumpur dengan kedua polimer tersebut tetap dapat disesuaikan, dengan cara melakukan treatment. Penelitian ini membuktikan bahwa terdapat agen pengental atau viscoelastic baru selain XCD yaitu PAM dan HPMC, yang dapat digunakan dalam operasi lumpur pemboran berbahan dasar air.
I In drilling operations, the use of drilling mud is a crucial factor in operational efficiency. The use of additives in drilling mud has both advantages and disadvantages, necessitating further study and exploration to find additives that can enhance the efficiency of drilling mud performance. One such additive is the polymer, specifically XCD (Xanthan Gum), which is commonly used in drilling mud. However, the use of XCD in drilling mud has limitations, particularly in terms of stability at high temperatures.This research focuses on studying the polymers PAM (Polyacrylamide) and HPMC (Hydroxypropyl Methyl Cellulose) as Viscoelastic Polymers to replace the widely used XCD in water-based drilling mud. These polymers will be tested to evaluate their physical properties, including the rheology of the mud, such as Plastic Viscosity, Yield point, and gel strength, which determine the mud\\\'s ability to perform its functions during drilling operations. Other physical properties, such as Filtration Loss, Mud Cake, and pH, will also be tested to understand the characteristics, primary functions, and performance of the mud under different drilling conditions. The testing will involve three mud samples containing XCD, PAM, and HPMC, subjected to temperatures of 200°F, 250°F, and 300°F..The research results indicate values which suggest that the properties of the mud with all three polymers (XCD, HPMC, and PAM) demonstrates that HPMC exhibits behavior comparable to XCD at temperatures of 200°F and 250°F, while PAM performs similarly to XCD at 300°F. In cases where PAM and HPMC do not meet the specifications, the mud with these polymers can still be adjusted through treatment. This study proves the existence of alternative thickening or viscoelastic agents, namely PAM and HPMC, which can be used in water-based drilling mud operations.