Usulan perawatan pencegahan mesin dengan pendekatan modularisasi desain pada PT. Bekaert Advanced Filtration
P PT. Bekaert Advanced Filtration (BAF) berdiri pertama kali di Belgia padatahun 2005. Cabang perusahaan BAF yang berada di Karawang memproduksikomponen sistem filter polimer, seperti spin pack, candle filter, leaf disc, gasket danlain sebagainya. Penelitian dilakukan pada bagian lantai produksi selanjutnyamengumpulkan data perusahaan dan mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi olehperusahaan. Permasalahan yang terjadi adalah penurunan keandalan mesin yangmengakibatkan downtime mesin yang besar sehingga menyebabkan proses produksiterhenti dan perusahaan harus mengeluarkan biaya yang besar untuk kegiatan correctivemaintenance dan kerugian karena lost production. Oleh sebab itu perusahaan harusmemiliki jadwal preventive maintenance yang sesuai dengan kondisi mesin di lantaiproduksi untuk mengurangi downtime mesin dan menggunakan pendekatan metodemodularity design untuk mengurangi biaya maintenance. Tahapan pengolahan data dilakukan untuk mengidentifikasi kelompok mesinmana yang dapat mewakili kondisi pada lantai produksi dan selanjutnya menentukanmesin apa saja yang mengalami downtime selama periode penelitian. Dari 13 kelompokmesin yang terpilih adalah kelompok mesin stamping press, kelompok yang terpilihdiuji dengan OEE untuk melihat tingkat keandalan dari mesin dan mesin yangmengalami kerusakan selama periode penelitian adalah mesin AAA Auto 110, Amada60, Amada 60 (new), dan 35 Wasino. OEE yang dihasilkan dari januari hingga maretadalah 40.77%, 45.75% dan 34.66%. Dari 4 mesin yang tersebut selanjutnyamenentukan komponen pada tiap mesin yang akan diberikan perawatan, berikut adalahkomponennya yaitu Pneumatic Valve, Selector Switch, dan Control Panel pada mesinAAA Auto 110, Power Sourch Cable, Push in Fitting, Foot Switch, dan Magnetic Relaypada mesin Amada 60, Solenoid Valve, Selector Switch, Fuse, dan Magnetic Relay padaMesin Amada 60 (new), Pneumatic Valve, Magnetic Relay, Safety Plate, SensorController, dan Pneumatic Seal pada mesin Wasino. Langkah selanjutnya menghitungnilai IOF (index of fit) dan diperoleh distribusi terpilih yang akan diuji kecocokanmenggunakan uji GOF (goodness of fit). Setelah lolos uji kecocokan selanjutnyamenghitung parameter Mean Time to Failure (MTTF) dan Mean Time to Repair(MTTR) untuk memperoleh interval jadwal waktu pemeriksaan dan penggantianpencegahaan untuk tiap komponen pada tiap mesin. Dari perhitungan tersebutdidapatkan hasil interval pemeriksaan optimal dan penggantian pencegahan pada mesin. Setelah itu menghitung biaya maintenance dengan corrective maintenance,preventive maintenance dan preventive maintenance dengan modularity design.Perhitungan ini diperlukan untuk membandingkan dan memberikan usulan terbaikkepada perusahaan. Dengan menggunakan metode modularity design perusahaan dapatmenggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah modul untuk dilakukanpenggantian komponen secara bersamaan yang menyebabkan biaya maintenancemenjadi lebih murah sebanyak 29,1% dibandingkan perusahaan melakukan kegiatanmaintenSetelah itu menghitung biaya maintenance dengan corrective maintenance,preventive maintenance dan preventive maintenance dengan modularity design.Perhitungan ini diperlukan untuk membandingkan dan memberikan usulan terbaikkepada perusahaan. Dengan menggunakan metode modularity design perusahaan dapatmenggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah modul untuk dilakukanpenggantian komponen secara bersamaan yang menyebabkan biaya maintenancemenjadi lebih murah sebanyak 29,1% dibandingkan perusahaan melakukan kegiatanmainte Setelah itu menghitung biaya maintenance dengan corrective maintenance,preventive maintenance dan preventive maintenance dengan modularity design.Perhitungan ini diperlukan untuk membandingkan dan memberikan usulan terbaikkepada perusahaan. Dengan menggunakan metode modularity design perusahaan dapatmenggabungkan beberapa komponen menjadi sebuah modul untuk dilakukanpenggantian komponen secara bersamaan yang menyebabkan biaya maintenancemenjadi lebih murah sebanyak 29,1% dibandingkan perusahaan melakukan kegiatanmaintenance secara corrective.nance secara corrective.ance secara corrective.
P PT. Bekaert Advanced Filtration (BAF) was first established in Belgium in 2005. The BAF branch in Karawang produces polymer filter system components, such as spin packs, candle filters, leaf discs, gaskets and so on. The research was conducted on the production floor, then collected company data and identified the problems faced by the company. The problem that occurred was a decrease in machine reliability which resulted in large machine downtime, causing the production process to stop and the company had to spend a lot of money on corrective maintenance activities and losses due to lost production. Therefore, the company must have a preventive maintenance schedule that is in accordance with the condition of the machine on the production floor to reduce machine downtime and use the modularity design method approach to reduce maintenance costs. The data processing stage was carried out to identify which machine groups could represent the conditions on the production floor and then determine which machines experienced downtime during the research period. Of the 13 selected machine groups, the stamping press machine group, the selected group was tested with OEE to see the level of reliability of the machine and the machines that experienced damage during the research period were the AAA Auto 110, Amada 60, Amada 60 (new), and 35 Wasino machines. The OEE generated from January to March was 40.77%, 45.75% and 34.66%. Of the 4 machines mentioned, the components on each machine that will be given maintenance are as follows: Pneumatic Valve, Selector Switch, and Control Panel on the AAA Auto 110 machine, Power Source Cable, Push in Fitting, Foot Switch, and Magnetic Relay on the Amada 60 machine, Solenoid Valve, Selector Switch, Fuse, and Magnetic Relay on the Amada 60 machine (new), Pneumatic Valve, Magnetic Relay, Safety Plate, Sensor Controller, and Pneumatic Seal on the Wasino machine. The next step is to calculate the IOF (index of fit) value and obtain the selected distribution that will be tested for suitability using the GOF (goodness of fit) test. After passing the suitability test, the Mean Time to Failure (MTTF) and Mean Time to Repair (MTTR) parameters are calculated to obtain the inspection schedule interval and preventive replacement for each component on each machine. From these calculations, the results of the optimal inspection interval and preventive replacement on the machine are obtained. After that, calculate the maintenance costs with corrective maintenance, preventive maintenance and preventive maintenance with modularity design. This calculation is needed to compare and provide the best proposals to the company. By using the modularity design method, the company can combine several components into a module to carry out component replacement simultaneously, which causes maintenance costs to be 29.1% cheaper than companies carrying out corrective maintenance activities.