DETAIL KOLEKSI

Rancangan perbaikan sistem pemeliharaan mesin pengisian pelumas di PT. PertaminaUnit Produksi Pelumas Jakarta dengan pendekatan total productive maintenance


Oleh : Warih Agung Apriadi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : Iveline Anne Marie

Subyek : Machinery in the workplace;Total productive maintenance

Kata Kunci : preventive maintenance, total production maintenance, critical machinery

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_STI_06307096_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2012_TA_STI_06307096_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2012_TA_STI_06307096_Bab-1_Pendahuluan.pdf 5
4. 2012_TA_STI_06307096_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2012_TA_STI_06307096_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2012_TA_STI_06307096_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2012_TA_STI_06307096_Bab-5_Pengumpulan-Data-dan-Analisa.pdf
8. 2012_TA_STI_06307096_Bab-6_Usulan-Perbaikan.pdf
9. 2012_TA_STI_06307096_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 2
10. 2012_TA_STI_06307096_Daftar-Pustaka.pdf 1

P PT Pertamina Unit Produksi Pelumas Jakarta adalah salah satu unitproduksi milik PT Pertamina (Persero) yang menghasilkan produk pelumas.Penelitian berlangsung di lantai produksi Lubricant Oil Blending Plant 1 yangkhusus memproduksi minyak pelumas dalam kemasan 0,8L dan 1L. Penelitianberlangsung dari Januari 2011-Juli 2011. Permasalahan yang terjadi di linipengisian pelumas ini adalah tingginya downtime akibat besarnya angkabreakdown dan waktu setup. Penelitian ini bertujuan menganalisa kegiatanpemeliharaan yang dilakukan perusahaan, menentukan mesin dan komponenkritis, menghitung dan menganalisa nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE),dan memberikan usulan perbaikan aktivitas pemeliharaan dengan pendekatanTotal Productive Maintenance (TPM). TPM membuat pemeliharaan menjadi salahsatu bagian yang penting dari sebuah bisnis atau operasi manufaktur.Pemeliharaan tidak lagi dipandang sebagai aktivitas yang non-profit. TPMdirancang untuk mencegah terjadinya suatu kerugian karena penghentian kerjaseperti penyesuaian mesin, kerusakan mesin, dan cacat produksi dengan caramemasukkan pemeliharaan terencana ke dalam proses manufaktur. Tahapanproses penelitian diawali dengan mengumpulkan data downtime setiap mesin dankomponen, mengidentifikasi mesin kritis dan komponen kritis. Data intervalwaktu kerusakan dan lama perbaikan kemudian diuji distribusi untukmendapatkan nilai index of fit. Kemudian dilakukan pengujian kesesuaian untukmendapatkan parameter penilaian availability. Selanjutnya adalah perhitungannilai efektivitas mesin untuk mendapatkan nilai OEE. Nilai OEE yang didapatselama Januari 2011-Juli 2011 sebesar 55,71%. Nilai OEE ini berada di bawahstandar optimum yaitu sebesar 85%. OEE tidak optimum disebabkan faktoravailability dan performance efficiency yang rendah. Pendekatan TPMdilaksanakan untuk memberikan usulan sistem pemeliharaan yang lebih baik. Darihasil pendekatan TPM, masalah pemeliharaan bersangkutan dengan tidak adanyasuku cadang yang memadai, prosedur pemeliharaan yang kurang sempurna, dantidak tersedia sistem identifikasi terpusat dalam workshop pemeliharaan. Usulanyang dapat diberikan adalah penentuan interval waktu pemeriksaaan dan intervalwaktu penggantian komponen kritis, usulan untuk menggunakan softwareOpenERP sebagai sistem sentral pencatatan dan pendokumentasian kegiatanpemeliharaan dan sebagai sistem identifikasi komponen yang dapat mencatat usiapakai komponen serta pengawasan suku cadang dalam gudang suku cadang, danpelatihan kepada teknisi dan operator yang melaksanakan pemeliharaan agarmemiliki kemampuan yang memadai dalam melaksanakan tugas pemeliharaan.

J Jakarta Lubricants Production Unit of PT Pertamina are one of PTPertamina's production unit which produces lubricant products. Research wasconducted on Lubricants Oil Blending Plant I which specializes on producinglubricant oil in 0,8L and 1L package. The research was conducted betweenJanuary 2011 to July 2011. Quandary observed on filling line were overabundanceof downtime resulted by plethora of breakdown and long setup time. This researchis meant to analyze maintenance activity undertaken by the company, determiningmachine and critical components, to calculate and analyze Overall EquipmentEffectiveness (OEE), and to give recommendation on repair and maintenanceactivity using Total Productive Maintenance approaches. TPM integratemaintenance as an essential components of a business or a manufacturingoperation. Maintenance were no longer seen as an unproductive nor unprofitableenterprises, but rather as an effort to prevent losses caused by manufacturingarrest due to machine adjustment, breakage, and production defects, which is doneby including scheduled maintenance into a manufacturing processes. Thisresearch was initiated by gathering downtime data of each components andmachines and by identifying critical components and machines. Breakage andrepair time interval were statistically analyzed using distributive tests to obtain anindex of fit. Furthermore, matching tests were carried out to obtain availabilityrating. Next is machine effectiveness calculation to obtain OEE value. OEE valueobtained during January 2011 to July 2011 was 55,71%. This OEE value is farbelow optimum, which is 85%. poor OEE is thought to be caused by lowavailability and performance efficiency. TPM approaches were conducted to gaverecommendations on better maintenance system. From TPM approaches,maintenance issues is attributed to inadequate spare parts, poor maintenanceprocedure, and unorganized maintenance workshops. Revision recommended isscheduling of checkup and critical components replacement, to utilize OpenERPsoftware to ease documentation of components lifetime and monitoring of spareparts in warehouses, to revise spare parts warehousing system, and to trainmaintenance technician and operators in hope of obtaining homogeneous skillsand capability in performing maintenance duties.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?