Perencanaan pengembangan instalasi pengolahan air minum Broni Kota Jambi sampai tahun 2025
U Untuk mencapai target pelayanan 75% pada tahun 2025, maka dibutuhkan pengembangan jaringan pipa distribusi dan bangunan pengolahan air minum yang didasarkan pada proyeksi pertambahan penduduk dan kebutuhan air sampai dengan tahun 2025. Berdasarkan basil perhitungan Tugas Akhir TA-TL No. 567 / 2003 - 2004, maka diperlukan peningkatan kapasitas produksi IPA Broni kota Jambi sebesar 460 L/dtk, yang akan dibangun dalam dua tahap tahun 2009 dan 2019 masing - masing 250 L/dtk, yang terdiri dari dua unit pengolahan air untuk setiap desain modulnya. Sebelum perencanaan dimulai, diperlukan suatu kegiatan pra-desain seperti; survei lokasi, pengamatan sumber air baku, pengumpulan data, dan analisis data yang akan dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam merancang dan merencanakan bangunan pengolahan air yang akan digunakan. Tujuan dari pra-desain ini adalah untuk menghasilkan suatu pengolahan air yang ekonomis, dapat diandalkan, dan aman dalam melayani kebutuhan air bagi masyarakat. Adapun bangunan pengolahan air yang akan dibangun sampai akhir tahun perencanaan adalah empat unit koagulasi tipe mekanis mixer; empat unit flokulasi tipe mekanis mixer; empat unit sedirnentasi tipe rectangular - konvensional, dua belas unit filtrasi tipe saringan pasir cepat dual media. Proses desinfeksi mulai dilakukan pada saluran effluent dari unit filtrasi dengan bak kontak desinfeksi terintegrasi dengan reservoir. Jumlah koagulan Ah(S04)3 yang dipakai per-hari adalah 1152 kg/hari, dengan rata-rata dosis koagulan 32 ppm. Sedangkan kebutuhan desinfektan untuk kapasitas produksi yang sama adalah 28,8 kg/hari dengan dosis rata-rata desinfektan Ca(OCl)z adalah 0,8 ppm. Lumpur yang dihasilkan dari unit sedimentasi akan diolah di unit sludge drying bed. Anggaran biaya secara umum yang dibutuhkan dalam perencanaan ini adalab sebesar Rp. 9,26 milyar