Perancangan sistem pendukung keputusan intelijen untuk penanganan ketidakpastian pada rantai pasok industri otomotif : tahun ke 2 dari rencana 2 tahun
D Dinamika dan ketidakpastian pasar yang tinggi telah menimbulkan resiko yang tinggi bagi industri otomotif. Rantai pasok pada industri otomotif menjadi lebih kompleks dibandingkan industri lainnya karena struktur hirarkinya juga kondisi area penjualan dan supply yang bersifat global. Studi kasus dilakukan perusahaan penghasil komponen otomotif yaitu PT GS Battery Indonesia dan perusahaan manufaktur yang menjadi bagian dari rantai pasok pendukungnya.Ketidakpastian timbul dalam bentuk gangguan-gangguan sistem. Adanya gangguan sistem menyebabkan penyimpangan antara perencanaan dengan kondisi aktual. Berikutnya, penyimpangan yang terjadi akan menyebabkan ketidakefisienan serta menghambat tercapainya target perusahaan sehingga menurunkan produktivitas pada rantai pasok.Ho (2015) mengembangkan kerangka kerja konseptual risiko rantai pasokan berdasarkan sintesis dari berbagai sudut pandang literatur, dimana risiko rantai pasok dibagi menjadi dua kategori yaitu risiko makro (bencana yang dapat disebabkan oleh manusia ataupun dikarenakan alam) dan risiko mikro (operasional). Sesuai dengan kerangka kerja konseptual tersebut, risiko rantai pasok didefinisikan sebagai: 'kemungkinan dan dampak dari kejadian atau kondisi yang tidak diduga secara makro dan / atau mikro yang mempengaruhi berbagai bagian dari rantai pasok yang menyebabkan terjadinya kegagalan pada tingkat operasional , taktis, ataupun strategis'. Risiko-mikro dapat dibagi menjadi empat subkategori yaitu : risiko permintaan (supply side), risiko manufaktur (manufacture side) dan risiko pasokan (supply side), serta risiko infrasruktural (infrastructure side). Risiko manufaktur mengacu pada kejadian atau situasi buruk pada perusahaan yang mempengaruhi kemampuan internal mereka untuk menghasilkan barang dan jasa, kualitas dan ketepatan waktu produksi, serta profitabilitas. Risiko permintaan dan risiko pasok mengacu pada kejadian buruk pada mitra hilir dan hulu dari sebuah perusahaan. Untuk memastikan fungsi yang sehat dari rantai pasok, sistem teknologi informasi, transportasi dan keuangan juga sangat penting. Gangguan apa pun yang disebabkan karena sistem ini juga dapat menyebabkan masalah serius dalam rantai pasok. Ketiga sistem ini dikelompokkan sebagai risiko infrastruktural.Penelitian bertujuan untuk mendapatkan rancangan sistem pendukung keputusan intelijen untuk menangani ketidakpastian pada rantai pasok industri otomotif. Pada penelitian ini, ketidakpastian pada rantai pasok industri akan dipetakan berdasarkan kasus ketidakpastian pada rantai pasok industri penghasil komponen otomotif yaitu PT GS Battery yang menghasilkan produk battery untuk kendaraan bermotor. Ketidakpastian yang terjadi dibatasi hanya untuk ketidakpastian pada tingkat mikro, meliputi ketidakpastian permintaan (demand side), ketidakpastian manufaktur (manufacturing side) dan ketidakpastian pasok (supply side).Untuk tahap awal dilakukan identifikasi ketidakpastian yang mempengaruhi performansi rantai pasok perusahaan berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) perusahaan. Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam dengan pakar terkait untuk rantai pasok perusahaaan , juga dilakukan pengolahan data statistika terkait kebutuhan data tacit maupun eksplisit untuk mendapatkan pengetahuan yang akan dikelola untuk menangani ketidakpastian yang terjadi pada rantai pasok. Tahap selanjutnya adalah perancangan diagram lingkar sistem manufaktur terkait permasalahan ketidakpastian pada rantai pasok PT GS Battery. Untuk menjawab tujuan penelitian, pada tahun pertama penelitian didapatkan inventarisir ketidakpastian yang terjadi pada rantai pasok PT GS Battery, berupa gangguan pada PT Indonesia Acid Industry (IAI) yang merupakan supplier asam sulfat yang merupakan bahan baku battery mobil, juga ketidakpastian yang terjadi pada PT GS Battery berupa kegagalan-kegagalan yang terjadi pada proses produksi pembuatan battery mobil. Pada tahapan identifikasi ketidakpastian yang terjadi pada rantai pasok pembuatan aki mobil ini, juga dilakukan pendekatan lean supply chain untuk mengetahui pemborosan-pemborosan (wastes) yang terjadi pada proses produksi pembuatan battery. Selanjutnya telah dibuat draft awal Diagram Causal Loop terkait kebutuhan perancangan Model Dinamika Sistem.Hasil pemanfaatan model manajemen pengetahuan pada penelitian menghasilkan n kodifikasi pengetahuan (berupa Decision Tree, Concept Map, Production Rule dan Standard Operation Procedure) serta pemanfaatan decision tools (berupa Statistic, Forecasting, Classification, Clustering, dan Association Rule). Tahapan ini mengakhiri kegiatan penelitian pada tahun pertama penelitian. Pada tahun kedua, dilakukan pengembangan model simulasi dinamika sistem untuk rnendapatkan alternatif solusi penyelesaian masalah ketidakpastian pada rantai pasok industri otomotif terkait. Pada tahun ke-dua ini juga dilakukan perancangan sistem pendukung keputusan intelijen untuk menangani ketidakpastian pada rantai pasok industri otomotif.Hasil penelitian akan menjadi input yang sangat berguna untuk menangani kelemahan rantai pasok industri otomotif dalam menghadapi kondisi ketidakpastian. Penelitian akan mendukung pencapaian tujuan strategis Universitas Trisakti untuk menjawab tantangan kebutuhan iptek-sosbud oleh pengguna sektor riil. Dengan adanya keluaran berupa rancangan model keputusan serta sistem pendukung keputusan intelijen yang dapat menangani ketidakpastian pada rantai pasok industri otomotif dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing industri untuk mendukung pemenuhan kebutuhan produk-produk industri bagi masyarakat Indonesia.