Rancang bangun model persediaan bahan baku dan aditif untuk produk plastic injeksi (studi kasus : PT. XYZ)
P PT XYZ adalah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang injection molding, PVC / PET Shrink Film, Flexible Packaging, dan Blow Molding. Dimana penelitian ini difokuskan pada Divisi Injection Molding yang merupakan penyumbang terbesar omset perusahaan. Masalah yang sedang dihadapai oleh perusahaan saat ini adalah belum tersedianya sistem pengendalian persediaan bahan baku yang tepat untuk mengantisipasi naik turunnya permintaan untuk item-item non group perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan rancang bangun sistem pengendalian persediaan bahan baku dan bahan pembantu yang dapat mengantisipasi kekurangan atau kelebihan persediaan dan dapat menurunkan biaya total persediaan secara keseluruhan Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : metode peramalan (forecasting) untuk menentukan jumlah pemakaian bahan satu tahun ke depan, klasifikasi ABC untuk menentukan kelas dalam persediaan bahan, dan model inventori probabilistik Q dan P. Berdasarkan klasifikasi ABC, ada dua bahan yang masuk dalam kelas A, yaitu : HDPE-Titanvene 5218 dan PP-Titan Pro 6331. Untuk kelas B ada tiga bahan yaitu : PP-Titan Pro SM 398, LDPE-Lotren FD 0474, dan Titan NA-100. Sedangkan yang masuk dalam kelas C ada enam bahan yaitu : White WE 6802.1, PV Fast White R-01, Super White 8185, Asilene Black 0957, Yellow 3R/HR, dan Blue AOB-019. Bahan yang masuk kelas A akan diselesaikan dengan menggunakan model inventori probabilistik Q dan bahan yang masuk kelas B dan C akan diselesaikan dengan menggunakan model inventori probabilisik P. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengendalian persediaan dengan menggunakan metode probabilistik Q dan P dapat menghemat biaya total persediaan sebesar per tahun 22,28 %. Analisa sensitivitas terhadap parameter model Q dan P yang meliputi : jumlah permintaan bahan, waktu ancang (lead time), dan harga pembelian bahan sampai 90 % ternyata tidak berpengaruh terhadap total biaya persediaan sehingga tidak menyebabkan perubahan model. Oleh karena itu, model inventori probabilistik Q dan P dapat digunakan oleh perusahaan di dalam mengendalikan persediaan bahan baku dan additive nya.
P PT XYZ is one of manufacturing industry in injection molding, PVC / PET Shrink Film, Flexible Packaging, and Blow Molding. This research focuses on injection molding division because of this division donates the highest revenue for company. The problem in the company nowadays is material inventory control system is not available yet to anticipate a fluctuate demand for non group items. The purpose of the research is cosntructs a design of material and additive inventory control system to anticipate lack or over inventory and to reduce inventory total cost overall.Methodology used in this research are : forecasting method to determine the number of material usage for one year ahead, ABC classification to determine category in material inventory, continuous inventory probabilistic model (Q system), and periodic inventory probabilistic model (P system). Based on ABC classification, there are two materials in A class such as : HDPE-Titanvene 5218 dan PP-Titan Pro 6331. For B class, there are three materials such as : PP-Titan Pro SM 398, LDPE-Lotren FD 0474, dan Titan NA-100. Whereas there are six materials in C class such as : White WE 6802.1, PV Fast White R-01, Super White 8185, Asilene Black 0957, YelloW 3R/HR, dan Blue AOB-019. The materials in A class will be accomplished with Q probabilistic inventory model and materials in B and C class will be accomplished with P probabilistic inventory model.The results of the research is both of continuous and periodic inventory probabilistic model can saving the inventory total cost until 22,28 % per year. Sensitivity analysis for parameter of Q and P model such as : number of material demand, lead time, and material price until 90 % are not influence to inventory total cost and the model is not change. So, Q and P probabilistic inventory model can be used by the company in order to control its inventory.