Analisis rheologi lumpur lignosulfonat dengan penambahan LCM berbahan serbuk gergaji, batok, dan sekam
K Kehilangan sirkulasi lumpur merupakan kejadian yang sering terjadi dalamproses pemboran. Hilang lumpur yang terjadi bisa saja sebagian dari lumpurpemboran dan bahkan kehilangan lumpur pemboran secara total. Pada percobaanini kehilangan lumpur pemboran akan diteliti dalam skala laboratorium. Denganpenambahan LCM diharapkan berguna untuk menanggulangi hilangnya lumpurtersebut. Dengan mencoba mengalirkan lumpur pada media berpori yang telahditentukan, kehilangan lumpur akan dilihat dari seberapa besar lumpur yang hilangdalam skala laboratorium yang dibuat. Kemudian lumpur yang dibuat ditambahkanLCMberupa serbuk gergaji, batok kelapa dan sekam padi dan diteliti seberapa besarpengaruh LCM dalam mengurangi kehilangan lumpur tersebut. Campuran macamLCM lumpur tersebut juga diuji pengaruhnya terhadap beberapa tingkatantemperatur antara lain temperatur 80oF, 190oF dan 300oF, tentunya hal ini dilakukanuntuk mendapatkan nilai sealing yang baik pada masing-masing LCM jika beradapada keadaan temperatur yang tinggi yang dikondisikan dengan kondisi sumursebenarnya. Percobaan ini juga dilakukan untuk mengetahui filtrate loss yangterjadi pada berbagai macam campuran lumpur dengan LCM tersebut. Ketebalanmud cake yang terbentuk dalam pengukuran kehilangan filtrat juga diamatiseberapa besar mud cake yang dihasilkan. Dan setelah itu rheologi dari masingmasinglumpur tersebut juga diukur untuk menyimpulkan hasilnya. Hasil yangdidapat pada campuran sekam padi 10 gr sebagai LCM karena nilai dari kehilangansirkulasi yang terjadi menunjukkan nilai terkecil dibandingkan dengan bahan lainyang digunakan. Pada temperatur 80oF kehilangan lumpur pada sekam padi 10 grmengalami 15% kehilangan lumpur. sedangkan serbuk gergaji memiliki besarankehilangan sirkulasi sebesar 23% dan batok kelapa sebesar 28%.
L Loss of mud circulation is an event that often occurs in the drilling process.The loss of sludge that occurred could be partly from drilling mud and even lostdrilling mud completely. In this experiment the loss of drilling mud will beexamined in a laboratory scale. With the addition of LCM it is expected to be usefulto overcome the loss of the mud. By trying to drain the mud on the porous mediathat has been determined, the loss of mud will be seen from how much mud is lostin the laboratory scale made. Then the mud made was added by LCM in the formof sawdust, coconut shells and rice husks and examined how much influence theLCM had in reducing the loss of mud. The mixture of LCM sludge was also testedfor its influence on several levels of temperature including temperatures of 80oF,190oF and 300oF, of course this was done to get a good sealing value at each LCMif it was in a high temperature condition which was conditioned by the condition ofthe actual well. This experiment was also conducted to determine the filtrate lossthat occurs in various kinds of mud mix with the LCM. The thickness of mud cakethat is formed in the measurement of filtrate loss is also observed how much mudcake is produced. And after that the rheology of each mud was also measured toconclude the results. The results obtained in the rice husk mixture 10 gr as LCMbecause the value of the circulation loss that occurs shows the smallest valuecompared to other materials used. At a temperature of 80oF the loss of sludge inrice husk 10 gr experienced 15% loss of mud. whereas sawdust has a magnitude ofcirculation loss of 23% and coconut shells of 28%.