DETAIL KOLEKSI

Analisis pemodelan dan rekayasa sistem integrasi daya pada gedung bertingkat berbasis energi baru terbarukan

5.0


Oleh : Frengky Panjaitan

Info Katalog

Subyek : Renewable energy sources;Architecture and energy conservation

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Syamsir Abduh

Kata Kunci : modelling analisys, power engineering, integration system, building hybrids, renewable energy

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TS_MTE_162011800004_Halaman-Judul.pdf 11
2. 2020_TS_MTE_162011800004_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2020_TS_MTE_162011800004_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2020_TS_MTE_162011800004_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TS_MTE_162011800004_Bab-3_-Metodologi-Penelitian.pdf 14
6. 2020_TS_MTE_162011800004_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2020_TS_MTE_162011800004_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2020_TS_MTE_162011800004_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TS_MTE_162011800004_Lampiran.pdf

I Intensitas konsumsi energi viedung komersial rata-rata di wilayah Jakarta cukup tinggi yaitu sekitar 240 Kwh/m2/tahun, data ini dikeluarkan oleh IFC, JICA dan USAID-ASEAN. Di Tokyo intesitas konsumsi energi disekitar 140 Kwh/m2/tahun. Kementrian ESDM merilis data energi Indonesia bahwa batubara 62.7%, Gas 21.2%, BBM 4.0% dan EBT 11.4%. Pemerintah telah membuat RUPTL PLN 2019 – 2028 yaitu EBT 23%, BBM 0.4%, Gas 22.2% dan batubara 54.4.%. Data dari EMPORIS menyatakan bahwa total viedung di wilayah Jakarta untuk high-rise building sekitar 962 gedung dan untuk skyscraper sekitar 244 gedung, data tersebut adalah alasan dan tantangan yang harus diselesaikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi kebutuhan energi dan mengurangi biaya beban energi dalam viedung, dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan yang dihasilkan viedung tersebut, serta untuk mendapatkan nilai keuntungan, kerugian dan efisiensi energy di viedung. Penelitian ini menggunakan metode literatur atau library research. Penelitian ini menemukan sumber listrik terbaru yaitu GTP berkapasitas 18,52 Kw dan menghasilkan daya RPV sebesar 126,9 Kw dengan total PEBT sebesar 145,52 Kw. Menghasilkan efisiensi sebesar 4,72% antara PEFK dengan PEBT, 17,50% antara PLAMP/STK dengan PEBT dan 26,08% antara PPUMP dengan PGTP. Berdasarkan efisiensi sistem integrasi daya viedung berbasis energi baru terbarukan layak diimplementasikan di viedung bertingkat.

T The intensity of energy consumption for commercial buildings in Jakarta is quite high. It is around 240 kWH/m2/year, this data is released by USAID-ASEAN, IFC and JICA. In Tokyo, the intensity of energy consumption is around 140 kWH/m2/year. The Ministry of Energy and Mineral Resources releases about the usage of energy in Indonesia, it is said that the usage coal is 62.7%, Gas 21.2%, BBM 4.0% and EBT 11.4%. The government has made RUPTL PLN 2019 - 2028, it is stated that EBT 23%, BBM 0.4%, Gas 22.2% and coal 54.4%. The data from EMPORIS state that the total number of buildings in Jakarta is 962 high-rise buildings and 244 skyscraper buildings, these data are as the reason and challenge that must be resolved. This research aim is to overcome the energy needs and reduce the cost of energy in a building, by utilizing the potential of renewable energy produced by the building, as well as to get the profit value, loss and energy efficiency in buildings. This research uses the literature study or library research method. This study finds out the latest electricity source, namely GTP with a capacity of 18.52 kW and generating an RPV of 126.9 kW with a total PEBT of 145.42 kW. An efficiency generating of 4,72% between PEFK and PEBT, 17.50% between PLAMP/STK with PEBT and 26,08% between PPUMP and PGTP. Based on the building power efficiency integration system, it shows that the renewable energy.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?