Desain interior Museum Kupu-Kupu di Jakarta ( Museum Serangga dan Kupu-Kupu di Taman Mini Indonesia Indah sebagai studi kasus )
I Indonesia merupakan negara kedua yang memiliki jenis kupu-kuputerbanyak di dunia, tapi sayangnya banyak dari masyarakat tidak sadar akan haltersebut. Sebagian besar masyarakat Indonesia tidak peduli terhadapkeseimbangan ekosistem alam. Hal ini mengakibatkan kehidupan kupu-kupu mulaiterancam dan punah tanpa disadari.Museum kupu-kupu dibuat untuk menginformasikan jenis kupu-kupu yangada di Indonesia serta memberikan informasi tentang peranan kupu-kupu dalammenjaga ekosistem alam. Perancangan ini menggunakan konsep alam dengansuasana natural dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalammenjaga keseimbangan ekosistem alam.Berdasarkan hasil survey Museum Kupu-kupu yang ada di Jakarta, museumtidak memperhatikan segi pengaturan ruang, ergonomic, pencahayaan danpengamanan koleksi. Maka dari itu, dengan dibuatnya desain Museum Kupu-kupuyang baik, diharapkan dapat memberikan kepuasan optimal pada pengunjung.
I Indonesia is the second country that has the largest number of butterflies in the world, but unfortunately many people are not aware of this. Most Indonesian people do not care about the balance of the natural ecosystem. This resulted in the life of butterflies being threatened and extinct unnoticed. The butterfly museum was created to inform the types of butterflies in Indonesia and provide information about the role of butterflies in preserving natural ecosystems. This design uses natural concepts with natural atmosphere with the aim of increasing public awareness in maintaining the balance of natural ecosystems. Based on the results of the Butterfly Museum survey in Jakarta, the museum does not pay attention to aspects of spatial arrangement, ergonomics, lighting and collection security. Therefore, with the design of the good Butterfly Museum, it is hoped that it can provide optimal satisfaction to visitors.