Pelindungan data pribadi dalam layanan pinjaman online (studi putusan: putusan no. 270/pid.sus/2023/pn btl)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Andi Widiatno
Kata Kunci : Criminal Law, Cyber Law, Personal Data Protection, Court Decision Number 270/Pid.Sus/2023/PN Btl
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100491_Halaman-Judul.pdf | 8 | |
2. | 2025_SK_SHK_010002100491_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010002100491_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100491_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100491_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100491_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100491_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100491_Bab-1.pdf | 18 | |
9. | 2025_SK_SHK_010002100491_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100491_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100491_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100491_Bab-5.pdf | ||
13. | 2025_SK_SHK_010002100491_Daftar-Pustaka.pdf | 3 | |
14. | 2025_SK_SHK_010002100491_Lampiran.pdf |
|
P Perkembangan teknologi menciptakan banyak manfaat bagi manusia, salah satunya ialah pinjaman online, proses pinjaman online yang mudah dan sederhana untuk diakses juga menciptakan celah kejahatan, salah satunya ialah penggunaan data pribadi milik orang lain dalam layanan pinjaman online sebagaimana pada Putusan Nomor 270/Pid.Sus/2023/PN Btl. Dari permasalahan tersebut diperoleh rumusan masalah yaitu bagaimanakah pelindungan data pribadi dalam layanan Spinjam, serta apakah penerapan hukum dalam tindak pidana penggunaan data pribadi milik orang lain dalam layanan pinjaman online sudah sesuai dengan Undang-Undang ITE, PDP dan, KUHP. Dalam menjawab permasalahan tersebut Penelitian ini dilakukan dengan metode yuridis normatif, bersifat deskriptif analitis. Bersumber pada data sekunder berbahan hukum primer yang dianalisis secara kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan secara deduktif. Berdasarkan hasil diperoleh kesimpulan bahwa pelindungan data pribadi dalam layanan Spinjam telah dilakukan, namun tidak sebagaimana semestinya dan tidak sesuai dengan asas pelindungan dalam pelindungan data pribadi. Penerapan hukum dalam Putusan Nomor 270/Pid.Sus/2023/PN Btl masih kurang tepat, karena berdasarkan fakta hukum terdakwa melakukan perbarengan tindak pidana, sedangkan hakim memilih memutus menggunakan dakwaan kedua yang memiliki ancaman pidana pokok lebih ringan dibanding dakwaan pertama, dimana seharusnya berdasar Pasal 63 KUHP digunakan dakwaan yang memiliki ancaman pidana pokok lebih berat.
T Technological developments create many benefits for humans, one of which is online loans, the online loan process which is easy and simple to access also creates opportunities for crime, one of which is the use of other people\\\'s personal data in online loan services as in Decision Number 270/Pid.Sus/2023/PN Btl. From this problem, a problem formulation was obtained, namely how to protect personal data in Spinjam services, as well as whether the application of law in the criminal act of using other people\\\'s personal data in online loan services is in accordance with the ITE Law, PDP and the Criminal Code. In answering this problem, this research was carried out using a normative juridical method, descriptive analytical in nature. Sourced from secondary data made from primary law which is analyzed qualitatively so that conclusions can be drawn deductively. Based on the results, it was concluded that personal data protection in the Spinjam service had been carried out, but not as it should be and not in accordance with the principles of protection in protecting personal data. The application of the law in Decision Number 270/Pid.Sus/2023/PN Btl is still inappropriate, because based on the legal facts the defendant committed concurrent criminal acts, whereas the judge chose to decide using the second indictment which has a lighter principal criminal threat than the first indictment, whereas based on Article 63 of the Criminal Code, an indictment which has a heavier principal criminal threat should have been used.