P PT. XYZ merupakan perusahaan engineering bergerak dalam aplikasi factory automation dan memiliki agensi merek untuk produk-produk instrumentasi elektrikal, motor, sensor dan control system. Selain sebagai distributor, PT. XYZ juga bertindak sebagai system integrator terutama dalam pengembangan sistem kendali pabrik terintegrasi seperti perancangan Andon Display, Wiring panel control, pembuatan program PLC, dsb; dan jasa perbaikan. Secara riil perusahaan ini telah mendapatkan tempat yang luas terutama industri food & beverage, automotive, cement, pulp & paper, oil & gas, dan chemical dengan daerah pemasaran mencakup pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawasi. Beberapa produk tersebut merupakan brand Jerman dan Jepang seperti IFM, Siemens, Kobold, Precision Transducer, Wonderware, Yaskawa, dan Omron.Berdasarkan pengamatan dan studi yang dilakukan pada PT. XYZ, diperoleh pertama, pola perencanaan bisnis masih dikelola berdasarkan management tradisonal yang bertumpu pada laporan-laporan keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan sedangkan faktor-faktor non-keuangan jarang dipertimbangkan bahkan diabaikan. Padahal untuk menciptakan kekayaan tidak lagi dihasilkan dari tangible assets, namun lebih banyak dihasilkan dari intangible assets yang berasal dari non-keuangan. Kedua, beberapa strategi yang dijalankan tidak memiliki koherensi dan tidak komprehensif bahkan beberapa keputusan pun kadang bersifat insidentil. Untuk dapat memposisikan diri sebagai terdepan, perusahaan harus mampu membangun keunggulan proses yang tidak hanya berpijak pada aspek keuangan tapi juga memerlukan dukungan dari aspek non-keuangan. Untuk mengintegrasikan dan mensinkronkan kedua aspek tersebut, PT. XYZ memerlukan sistem yang mampu membangun keunggulan proses sehingga penelitian ini ditujukan untuk bagaimana cara membangun keunggulan proses dan strategi apa yang perlukan untuk mencapai keunggulan proses tersebut sehingga kinerja PT. XYZ dapat ditingkatkan”. Keunggulan proses yang diusulkan, dibangun dengan menerapkan metode Balanced Scorecard dan process cascading.Dari hasil analisa diperoleh sasaran-sasaran strategi ke empat perspektif balanced scorecard ditingkat korporat adalah Persperktif Keuangan: Mengoptimalkan ROI bagi Shareholder, Peningkatan penjualan, Manejemen cashflow yang efektif dan efisien; Perspektif pelanggan: Customer royalty, Meningkatkan kepuasan pelanggan, Memperbesar market share; Perspektif proses bisnis internal: Membangun hubungan kemitraan yang baik dengan principal, supplier local, dan forwarder, Meningkatkan kualitas produk dan jasa, Mengintensifkan aktivitas pengembangan bisnis, Meningkatkan proses pencatatan transaksi dan analisa. Hasil uji coba pengukuran menunjukkan kinerja perusahaan berdasarkan empat perspektif company scorecard adalah 90.48%. Dengan kontribusi terendah 68.55% berasal dari perspektif proses bisnis internal. Sedangkan untuk tingkat divisi, divisi yang memiliki kinerja terbesar adalah divisi TI sebesar 86.37% dan terkecil adalah divisi akuntansi dan keuangan sebesar 63.70%.