Pengaruh susu kefir terhadap pembentukan biofilm streptococcus mutans dan aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro (Laporan penelitian)
S Streptococcus mutans dan Aggregatibacter actinomycetemcomitans mempunyai peran penting dalam pembentukan karies gigi dan penyakit periodontal. Kefir adalah minuman susu fermentasi yang mempunyai banyak manfaat. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kefir memiliki fungsi antimikroba, antikariogenik, aktivitas imunomodulator dan juga meningkatkan pencernaan laktosa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hambat susu kefir terhadap pertumbuhan biofilm monospesies dan multispesies bakteri patogen S. mutans dan A. actinomycetemcomitans. Kultur dari S. mutans ATCC 25175 dan A. actinomycetemcomitans Y4 diinokulasi ke dalam BHI broth kemudian diinkubasi selama 24 jam, 37oC, suasana anaerob. Bakteri distandardisasi hingga OD mencapai 0.25-0.3 (1x107 CFU/mL). Kefir dengan konsentrasi yang berbeda (100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%) didistribusikan ke dalam well yang mengandung biofilm. Efek hambat diobservasi setelah inkubasi 1 jam, 3 jam, 6 jam, dan 24 jam. Pewarnaan bakteri menggunakan kristal violet (0,5%w/v) untuk S. mutans dan safranin (0,5%w/v) untuk A. actinomycetemcomitans. Kemudian jumlah biofilm dihitung menggunakan ELISA reader pada 450nm dan 490nm dengan menambahkan 90% etanol sebanyak 200 µL kedalam well. Terjadi penurunan optical density (OD) setelah diinkubasi. Konsentrasi terbaik dalam menghambat biofilm S. mutans adalah kefir 100% dengan 6 jam inkubasi, untuk A. actinomycetemcomitans adalah kefir 50% dengan 24 jam inkubasi, dan untuk multispesies adalah kefir 50% dengan 3 jam inkubasi. One Way ANOVA menunjukan ada perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada hampir setiap konsentrasi dan masa inkubasi. Penelitian ini menunjukan bahwa kefir memiliki aktivitas antibiofilm terhadap S. mutans dan A. actinomycetemcomitans yang dapat berguna terhadap pencegahan terapi baru untuk mencegah karies dan penyakit periodontal.
S Streptococcus mutans and Aggregatibacter actinomycetemcomitans plays an important role in the formation of dental caries and periodontal disease. Kefir is a fermented milk and several studies have shown that kefir have antimicrobial, anticarcinogenic, immunomodulatory activity and also improve lactose digestion. The aim of this study is to determine the inhibitory effect of kefir on monospecies and multispecies biofilm formation of two oral pathogen bacteria S. mutans and A. actinomycetemcomitans. Cultures of S. mutans ATCC 25175 and A. actinomycetemcomitans Y4 inoculated into the BHI broth, incubated for 24h, 37oC, anaerobic condition. The bacteria were standarized until the OD reached 0.25-0.3 (1x107cfu/mL). Different concentration (100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%) of kefir were added into biofilm-containing wells. The inhibitory effect was observed after 1h, 3h, 6h, 24h. Crystal violet (0.5% w/v) and safranin (0.5% w/v) were used for S. mutans and A. actinomycetemcomitans respectively. The 200µL of 90% ethanol were added into the remaining cristal violet and safranin. The amount of biofilm mass were counted using ELISA reader at 450nm and 490nm. The optical density was decreased after the incubation. The Best concentration to inhibit S. mutans biofilm is 100% kefir with 6h incubation time, for A. actinomycetemcomitans is kefir 50%, 24h incubation, and for multispecies is 50% kefir with 3h incubation. One Way ANOVA showed significant differences (p < 0.05) on each concentration and incubation time. Overall, our findings suggest that kefir exhibiting antibiofilm activity against S. mutans dan A. actinomycetemcomitans that can be useful towards new therapeutic management to prevent caries and periodontal disease.