Pengaruh fraud pentagon terhadap kecurangan laporan keuangan dengan whistleblowing system sebagai pemoderasi
P Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor-faktor kecurangan dalam fraud pentagon yakni financial target, ineffective monitoring, change in auditor, change in director, number of ceo’s picture dengan whistleblowing system sebagai variabel moderasi.Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur sektor Industri Dasar Kimia dan Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2017-2019. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laporan keuangan perusahaan yang diperoleh dari website BEI yaitu www.idx.co.id. Metode yang digunakan adalah purposive sampling dengan menggunakan kriteria sehingga dapat diperoleh sampel sebanyak 36 (tiga puluh enam) data perusahaan untuk 3 (tiga) tahun pengamatan. Metode analisis data yang digunakan adalah metode regresi linier berganda dan moderated regression analysis (MRA).Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa financial target berpengaruh positif dan number of ceo’s picture berpengaruh negatif terhadap kecurangan laporan keuangan. Sedangkan ineffective monitoring, change in auditor, dan change in director tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Kemudian, whistleblowing system mampu merpekuat pengaruh financial target terhadap kecurangan laporan keuangan, dan whistleblowing system tidak mampu memperkuat pengaruh ineffective monitoring terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini secara teoritis dapat dijadikan referensi untuk pengembangan, secara praktik diharapkan dapat menuntun auditor dalam mendeteksi dan mencegah terjadinya kecurangan, dan bermanfaat untuk membuahkan masukan pendapat pada penetapan kebijakan.
T This study aims to examine the fraud factors in the fraud pentagon, namely financial targets, effective monitoring, change in auditors, change in directors, number of ceo's pictures with the whistleblowing system as a moderating variable.The population in this study were manufacturing companies in the basic industry of chemicals and consumer goods listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) in the 2017-2019 period. The data used in this study is secondary data, namely the company's financial statement data obtained from the IDX website, namely www.idx.co.id. The method used is purposive sampling using criteria so that a sample of 36 (thirty six) company data can be obtained for 3 (three) years of observation. The data analysis method used is multiple linear regression and moderated regression analysis (MRA).The results of this study indicate that the financial target has a positive effect and the number of ceo's picture has a negative effect on fraudulent financial statements. Meanwhile, ineffective monitoring, change in auditors, and change in directors have no effect on fraudulent financial statements. Then, the whistleblowing system is able to strengthen the effect of financial targets on fraudulent financial statements, and the whistleblowing system is unable to strengthen the effect of effective monitoring on fraudulent financial statements. This research can theoretically be used as a reference for development, in its implementation it is expected to be axguide for auditors in detecting and preventing fraud, as well as being useful for generating opinion input in policy making