Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao) terhadap Porphyromonas gingivalis
P Pendahuluan: Periodontitis adalah infeksi pada jaringan periodontal rongga mulut. Porphyromonas gingivalis adalah bakteri Gram negatif utama pada plak subgingiva penyebab periodontitis kronis. Di dalam kulit buah kakao, terkandung zat aktif yang diduga dapat menghambat pertumbuhan P. gingivalis karena aktivitas antibakterinya. Tujuan: untuk mengetahui efek antibakteri ekstrak etanol kulit buah kakao (Theobroma cacao) terhadap P. gingivalis. Metode penelitian: Kulit buah kakao diperoleh dari perkebunan kakao di Anyer, Serang, Banten. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium MiCore Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti pada September hingga November 2016. Jenis penelitian ini adalah laboratorium ekseperimental dengan metode difusi sumuran. Media yang digunakan dalam metode sumuran, yaitu brain heart infusion-agar (BHI-A). Kerapatan populasi bakteri (optical density) adalah 0,25 yang dibaca oleh microplate reader dengan panjang gelombang 600 µm. Digunakan akuades sebagai kontrol negatif, klorheksidin 0,2% sebagai kontrol positif, konsentrasi ekstrak 12,5%;25%;50%; dan 100%. Cawan petri diinkubasikan 3x24 jam dan diulang sebanyak tiga kali. Hasil: adanya aktivitas antibakteri ekstrak etanol kulit buah kakao dalam menghambat pertumbuhan P. gingivalis berdasarkan zona hambat yang terbentuk di sekitar sumuran pada cawan petri. Rata-rata diameter zona hambat yang dibentuk oleh akuades = 0 mm; konsentrasi ekstrak 12,5% = 7,47 mm ± 0,38; konsentrasi 25% = 8,55 mm ± 0,84; konsentrasi 50% = 10,51 mm ± 0,66; konsentrasi 100% = 12,07 mm ± 0,31; dan klorheksidin 0,2% = 16,18 mm ± 0,64. Kesimpulan: Terdapat efek antibakteri ekstrak etanol kulit buah kakao terhadap Porphyromonas gingivalis. Namun, belum dapat menggantikan klorheksidin 0,2% sebagai perawatan standar periodontitis kronis.
B Background: Periodontitis is a periodontal tissue infection in oral cavity. Caused by Porphyromonas gingivalis as Gram-negative bacteria. Cacao pods containing active substances are probably having a potential inhibition of Porphyromonas gingivalis growth. Objective: to assess the antibacterial effect of ethanol extract of cacao pod (Theobroma cacao) on Porphyromonas gingivalis. Method: Cacao pods were harvested from a farm at Anyer, Serang, Banten. This research has been done in MiCore Laboratory at Faculty of Dentistry, Trisakti University on September to November 2016. This research’s type is experimental laboratory, Brain heart infusion agar (BHI-A) used as the medium in agar diffusion test. The optical density of P. gingivalis was 0.25, read by a microplate reader at wavelength on the order of 600 µm. Distilled water used as negative control, chlorhexidine 0.2% as positive control, and extract concentrations at 12.5%;25%;50%; and 100%. Then, petri dishes were incubated within 3x24 hours and repeated for 3 times. Result: The average of inhibition zone diameters based on the clear zone formed around the wells are distilled water = 0 mm; [12.5%] = 7.47 mm ± 0.38; 25% = 8.55 mm ± 0.84; [50%] = 10.51 mm ± 0.66; [100%] = 12.07 mm ± 0.31; and chlorhexidine 0.2% = 16.18 mm ± 0.64. Conclusion: There is an antibacterial effect of ethanol extract of cacao pod (Theobroma cacao) on Porphyromonas gingivalis. However, the maximum concentration of this extract cannot replace chlorhexidine 0.2%’s role as the golden standard in chronic periodontitis therapy.