Efektivitas ekstrak kulit pisang kepok (musa paradisiaca formatypica) sebagai antibakteri terhadap bakteri periodontitits
L Latar belakang: Periodontitis merupakan penyakit periodontal yang sudah melibatkan attachment apparatus dan bersifat ireversibel. Fusobacterium nucleatum dan Treponema denticola merupakan bakteri penyebab penyakit periodontal. Perawatan penyakit periodontal yang utama adalah menghilangkan bakteri melalui program kontrol plak. Konrol plak dapat dilakukan menggunakan alat mekanis seperti sikat gigi dan pembersih interdental serta dibantu dengan cara kimiawi menggunakan obat kumur antibakteri. Kulit pisang kepok (Musa paradisiaca formatypica) terbukti memiliki kandungan senyawa yang bersifat antibakteri seperti saponin, flavonoid, dan triterpenoid. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak kulit pisang kepok sebagai antibakteri terhadap F. nucleatum dan T. denticola. Metode: Penelitian eksperimental laboratoris dengan metode mikrodilusi, menggunakan biakan F. nucleatum ATCC 25586 dan T. denticola ATCC 35405. Bahan uji adalah ekstrak etanol kulit pisang kepok dalam 6 konsentrasi yaitu 30%, 25%, 20%, 15%, 10%, dan 5%. Uji antibakteri dilakukan dengan menghitung total koloni bakteri yang diperoleh menggunakan rumus rata-rata jumlah koloni bakteri. Hasil: Pada pengujian ekstrak kulit pisang kepok terhadap F. nucleatum didapat daya hambat minimal pada konsentrasi 20% dan daya bunuh minimal pada konsentrasi 30%. Pada pengujian ekstrak kulit pisang kepok terhadap T. denticola didapat daya hambat minimal pada konsentrasi 10% dan daya bunuh minimal pada konsentrasi 25%. Kesimpulan: Ekstrak kulit pisang kepok efektif menghambat pertumbuhan F. nucleatum pada konsentrasi 30% dan T. denticola pada konsentrasi 25%.
B Background: Periodontitis is an irreversible periodontal disease which has involved attachment apparatus. Fusobacterium nucleatum and Treponema denticola are bacteria that cause periodontal disease. The primary treatment for periodontal disease is to remove bacteria through plaque control. Plaque control can be done mechanically using tooth brush and interdental cleaning aid assisted with chemically method using antibacterial mouthwash. Kepok banana peel (Musa paradisiaca formatypica) contain chemical compound that proven to have an antibacterial activity. Kepok banana peel extract contains saponin, flavonoid, and triterpenoid that can inhibit the bacteria growth. Objective: To determine the effectiveness of kepok banana peel as an antibacterial inhibitor against F. nucleatum and T. denticola. Methods: The experimental laboratory study with microdilution method, using F. nucleatum ATCC 25586 and T. denticola ATCC 35405. The material used was kepok banana peel extract with 6 concentrations 30%, 25%, 20%, 15%, 10%, and 5%. The antibacterial test was carried out by counting the total bacterial colonies obtained by using the formula for the mean total colony of bacterial colonies. Results: In the kepok banana peel extract test against F. nucleatum, minimal inhibitory concentration is obtained at concentration of 20% and minimal bactericidal concentration is obtained at concentration of 30%. In the kepok banana peel extract test against T. denticola, minimal inhibitory concentration is obtained at concentration of 10% and minimal bactericidal concentration is obtained at concentration of 25%. Conclusion: Kepok banana peel extract is effective in inhibiting the growth of F. nucleatum at concentration of 30% and T. denticola at concentration of 25%.