Efek ekstrak kulit manggis (garcinia mangostana l.) terhadap densitas biofilm aggregatibacter actinomycetemcomitans secara in vitro (Laporan Penelitian)
L Latar Belakang: Penyakit periodontal memiliki prevalensi mencapai 60% pada masyarakat Indonesia. Penyakit periodontal dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu gingivitis dan periodontitis. Gingivitis yang tidak dirawat dapat berlanjut menjadi periodontitis. Salah satu bakteri yang dominan dalam terjadinya penyakit periodontal adalah Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Perawatan inisial penyakit periodontal dapat dilakukan dengan cara kontrol plak, skeling dan penghalusan akar serta terapi tambahan dengan pemakaian obat kumur kimiawi maupun herbal. Menurut WHO, sekitar 80% penduduk dunia menggunakan tanaman sebagai obat herbal dan salah satunya adalah manggis (Garcinia mangostana L.) karena kandungannya yang memiliki banyak khasiat, seperti antibakteri, antioksidan, antialergi, dan antiinflamasi. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap densitas biofilm Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris secara in vitro dengan uji biofilm untuk melihat kemampuan ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.12%, dan 1.5% dengan menggunakan 96 well-plate yang diinkubasi pada masa 1 jam, 6 jam, 24 jam lalu diukur menggunakan microplate reader dengan panjang gelombang 490 nm dan cairan crystal violet. Uji normalitas dengan metode Shapiro-Wilk menunjukan bahwa data memiliki distribusi normal dengan p>0.05. Uji ANOVA satu jalan dan uji Post-Hoc Tukey pada penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan bermakna (p<0.05) antara kemampuan ekstrak kulit manggis antar konsentrasi dalam menghambat biofilm Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Kesimpulan: Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) memiliki efek yang dapat menurunkan densitas biofilm Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Konsentrasi minimum ekstrak kulit manggis yang memiliki daya hambat lebih baik dari klorheksidin 0.2% adalah konsentrasi 50% pada masa inkubasi 1 jam, tidak berbeda bermakna (p>0.05); konsentrasi 50% pada masa inkubasi 6 jam, berbeda bermakna (p<0.05); dan konsentrasi 50% pada masa inkubasi 24 jam, berbeda bermakna (p<0.05).
B Background: Periodontal disease has a prevalence reaching 60% in Indonesia population. Periodontal disease can be divided into two major groups, namely gingivitis and periodontitis. Untreated gingivitis can progress to periodontitis. One of the bacteria that dominant in the occurrence of periodontal disease is Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Initial treatment of periodontal disease can be done by controlling plaque, scaling and root refinement and additional therapy that can be done through a chemical or herbal mouthwash. According to WHO, around 80% of the world's population uses plants as herbal medicines and one of them is mangosteen (Garcinia mangostana L.) because of its content which has many benefits, such as antibacterial, antioxidant, allergenic and anti-inflammatory. Objective: This study aimed to determine the effect of mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L.) on biofilm density of Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Method: This research was a laboratory experimental research in vitro with a biofilm test to see the ability of mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L.) with concentrations of 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.12% and 1.5% using 96 well-plate which was incubated for 1 hour, 6 hours, 24 hours and measured by using a microplate reader with a wavelength of 490 nm and crystal violet liquid. The normality test using the Shapiro-Wilk method shows that the data has a normal distribution with p>0.05. One-way ANOVA test and Post-Hoc Tukey test in this study showed that there were significant differences (p<0.05) between the ability of mangosteen peel extract between concentrations in inhibiting biofilm of Aggregatibacter actinomycetemcomitans. Conclusion: Mangosteen peel extract (Garcinia mangostana L.) has an effect that can reduce biofilm density of Aggregatibacter actinomycetemcomitans. The minimum concentration of mangosteen peel extract which has a better inhibition than chlorhexidine 0.2% is a concentration of 50% at 1 hour incubation period, not significantly different (p>0.05); concentration of 50% at 6 hours incubation period, significantly different (p<0.05); and a concentration of 50% at 24-hour incubation period, significantly different (p<0.05).