Penerapan metode six sigma dan failure mode effect and analysis (FMEA) pada proses Huff and Puff di PT.Chevron Pacific Indonesia
P PT. Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang berada di distrik Duri bagian Rokan Bloc merupakan perusahaan yang bergerak dibidang minyak bumi,gas dan geothermal. dimana didalamnya terdapat usaha dalam eksplorasi dan eksploitasi dari minyak bumi. Salah satu cara dalam melakukan proses produksi untuk mendapatkan minyak mentah adalah Huff and Puff (H&P). Proses Huff and Puff adalah proses stimulan dalam meningkatkan produktivitas sumur dengan cara menginjeksikan steam dengan waktu tertentu untuk mengurangi viskositas dari minyak berat.Berdasarkan data yang diperoleh selama dua bulan, rata-rata persentasecacat pa•ses Huff and Puff yaitu 39.55%. ingginya persentase cacat tersebut maka perusahaan perlu terus meningkatkan kualitas roses produksi. Dalam rangka peningkatan kualitas dilakukan penelitian dengan menerapkan metode Six Sigra melalui tahapan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control), serta ailure Mode and Effect Analysis (FMEA)), Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifi.kasi critical to quality (CTQ) pada proses Huff and Puff; menganalisis faktor penyebab kegagalan pada proses Huff and Puff, dan memberikan rekomendasi perbaikan untuk meminimalisasi persentase cacat pada proses Huff and Puff. Perusahaan mat ini memiliki nilai kapabilitas proses 0,16. Ma.,ih jauh dari kategori nilai kapabilitas proses 1 yang dapat dikatakan baik. Untuk mencapai peningkatan kapabilitas proses, maka perlu dilakukan analisa dan perbaikan lebih lanjut terhadap proses Huff and Niff. Analisa dan perbaikan dilakukan dengan menggunakan tabel FMEA untuk mengetahui akar penyebab kegagalan yang menjadi prioritas penanganan masalah. Berdasarkan analisa tersebut diketahui masalah utama penyebab kegagalan yaitu kurang jitunya dalam menentukan well selection criteria dengan nilai RPN(Risk Priority Number) 216. Faktor ini bisa dikatakan sangat mempengaruhi tingkat keekonomian sumur atau DPI(Discounted Profit inback).Untuk meminimasi adanya penyebab kegagalan maka diberikan rekomendasi perbaikan agar dapat meningkatkan kualitas proses produksi. Rekomendasi perbaikan berupa: perubahan SOP dalam mengeksekusi H&P yaitu mengubah dari tidak adanya batasan water cut dalam mengeksekusi H&P menjadi fokus dalam mengeksekusi H&P pada sumur dengan kriteria WC kurang dari 60% dan diantara 90 sampai 97.5%, setelah sebelumnya melakukan uji hipotesis terhadap water cut dengan DPI atau Oil Gain yang di dalam perhitungan berpengaruh signifikan dibandingkan kriteria yang lain seperti tipe komplesi, WHT, HPT dan Producing Zone.
C Chevron Pacific Indonesia (CPI) is a company that located at Rokan Block works in oil, gas and geothermal industry. Exploitation and exploration in crude oil are one of the businees activity for this company. One of the production method for obtaining crude oil is Huff and Puff (H&P). H&P is a process that stimulating the well production with steam injection process in certain timing for reducing the viscosity of the heavy oil.Based on data obtained during the two month, the average defect of huf and puff process is 39.55%. Because of the high percentage of these defect, the company needs to continuously improve production process quality. In improving the quality of the research was undertaken by applying Six Sigma methods through the stages of "DMAIC" (Define, Measure, Analyze, Improve, and Control) and "Failure Mode and Effect Analysis" (FMEA) .This research aims to identify the critical to quality in Huff and Puff process, analyze the reasons of failure in the process, and provide improvement suggestions to minimize the percentage of defects in the process of Huff and Puff The company currently has a value of 0.16 Capability Process. Still far away from good categoric that has a value of 1 capability process. To achieve on improvement of the capability process value, it is necessary to analyze and further improvements to the Huff and Puff process. Analysis and repair is done by using table FMEA to find the root of failure is a priority for handling problems. Based on the analysis of unknown problems that cause the failure of uncertainty in the process of well selection with the value of RPN(Risk Priority Number) 218, this factor is the main cause for the economic of the well or DPI(Discounted Profit Inback). To minimize the causes of failure are given reccomendations to improve the quality of the production process. Proposed improvements in the change of SOP in H&P execution on well that have water cut criteria less from 60% and 90% to 97.5% after we do the hypothesis test in the water cut with DPI or oil gain that in the calculation more significantly effects than other criteria such as completion type, WHT, HPT and producing zone.