P Proses pengolahan air merupakan usaha teknis untuk mendapatkan air bersih atau air minum yang memenuhi standar PerMenKes nomor 416 tahun 1990. PT. Megalopolis Manunggal Industrial Development selaku pengelola Kawasan lndustri MM2 l 00 juga melakukan proses pengolahan air bersih yang cliperuntukan bagi industri-industri di kawasan. Ada 2 buah Instalasi pengolahan air bersih di Kawasan Industri MM2100 yaitu WTP I dan WTP II. Penelitian tugas akhir ini dilakukan untuk memilih jenis koagulan yang tepat dalam mengolah air baku pond 1. Hal ini dilakukan karena kapasitas produksi WfP II lebih besar dari pada WTP I yaitu 30.000 m3/hari.Salah satu proses pengolahan yang digunakan adalah proses koagulasi-flokulasi. Pada proses ini bertujuan untuk membentuk flok dengan bantuan bahan kimia agar mudah diendapakan seem-a gravitasi, Bahan kimia yang digunakan biasa disebut sebagai koagulan. Koagulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Aluminium sulfatdengan variasi dosis 10-60 mg/l, Polyaluminium chloride (PA Cl) dengan variasi 5-30 mg/I dan polimer koagulan (Mafloc 999) dengan variasi 5-30 mg/I.Penelitian Tugas Akhir ini terbagi dalam 2 tahap yaitu penelitian pendahuluan dengan metode jar test Han penelitian lanjutan dengan melakukan uji instalasi dalam skalalaboratorium. Adapun unit yang digunakan pada penelitian lanjutan adalah bakpengendap (inlet), unit filter dan bak penampung (outlet).Pada penelitian pendahuluan diperoleh dosis optimum untuk tiap koagulan antaralain Aluminium sulfat 30 ~PACI 15 mg/I dan polimer koagulan 7 mg/I, sedangkan pH optimum tiap dosis optimum koagulan dicapai pada pH 7. Adapun parameter yangdiukur dalam penentuan ini adalah konsentrasi kekeruhan dan wama. Konsentrasi kekeruhan dan warna yang dicapai pada dosis optimum untuk Aluminium sulfat adalah9,S mg/l dan 14,5 mg/I; PACI adalah 7,5 mg/I dan 17,5 mg/I; dan polimer koagulan 11,Smg/I dan 14,5 mg/I.Pada penelitian lanjutan dilakukan percobaan sebanyak 3 kali sehingga diperoleh basil akhir umur filter dan volume olahan Wltuk tiap koagulan mencapai titik jenuh antara lain Aluminium sulfat 30 mg/I selama 32 jam dengan 139,8 liter; PACI IS mg/l selama 26 jam dengan 118,9 liter; dan polimer koagulan 7 mg/I selama 26 jam dengan 121,6 liter. Akan tetapi apabila sesuai standar air minum Alum sebanyak 102,5 liter selama 23 jam; PACI sebanyak 74,8 liter selama 18 jam dan polimer koagulan sebanyak 80,9 liter selama17jam.Adapun bahan koagulan optimum berdasarkan biaya produksi air bersih yang dipengaruhi biaya pemakaian koagulan dan biaya pengelolaan lumpm selama 1 tahun adalah Aluminium sulfat 30 mg/I sebesar Rp 1.402.148.000,- sedangkan PACl 15 mg/l sebesar Rp 1.409.330.000,• clan polimer koagulan 7 mg/I sebesar Rp 2.129.290.000,-.