Pengaruh gradien kecepatan dan waktu pengadukan pada proses koagulasi dengan koagulan alumunium sulfat dan ferri klorida
H Hal penting pada pengolahan air bersih untuk mereduksi partikel tersuspensi yang sangat kecil (±1 µm) adalah proses yang mendukung pembentukan partikel yang lebih besar sehingga cukup besar untuk mengendap dan dapat dipisahkan menggunakan proses sedimentasi. Untuk mencapai tujuan ini digunakan proses koagulasi dan flokulasi. Koagulasi (pengadukan cepat) perlu dilakukan untuk mencampur bahan kimia (zat koagulan) dengan air pada kondisi aliran turbulensi tinggi menggunakan metode Jar test. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan suatu campuran yang homogen. Fak.tor - fak.tor mendasar yang menentukan kinerja unit koagulasi adalah gradien kecepatan (G), waktu detensi (Td) dan dosis pembubuhan koagulan. Nilai gradien kecepatan (G) pada proses koagulasi yang umum digunakan s.ebesar 700 - I 000 detik' dengan waktu detensi kurang dari 2 menit. Waktu detensi optimum untuk unit pengaduk cepat dibutuhkan untuk destabilisasi, hrena wakm pengadukan yang terlalu lama pada kecepatan tinggi akan mengl}ancurlCan tlok yang telah terbentuk. Pada proses koagulasi dan flokulasi mempunyai dua tahap, proses yang terlibat yaitu destabilisasi pmttikel oan transportasi partikel. Destabilisasi partikel koloid dapat tercapai dengan emgat mekanisme, yaitu : penekanan (kompresi) lapisan ganda, adsorpsi dan netralisasi muatan, pttnjebakan dilam presipitasi (sweep floe coagulation), actsorpsi dan jembatan (ikatan) antar partikel. Penelitian ini menggunakan dua koagulan, yaitu koagulan alum dan Ferri klorida. Desain parameter yang digunakan untuk unit pengadukan cepat mekanis pada penelitian ini adalah gradient kecepatan dengan nilai (G) 335,99/sec dan (G) 414,31/sec, dan waktu pengadukan (t) yaitu 30 detik, 60 detik dan 120 detik. Hasil kali gradient kecepatan dengan waktu pengadukan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu10.000- 57.000. Nilai kekeruhan air baku yang digunakan dalam penelitian yaitu55,5 ± 0,87 NTU dengan pembubuhan kaolin sebanyak 20 gr (kemampuan dosis kaolin sebesar 400 mg/I) dan 102,5 ± 4,33 NTU dengan pembubuhan kaolinsebanyak 104 gr (kemampuan dosis kaolin 800 mg/I) dengan pH tetap, yaitu pH 6.Koagulan ferri klorida lebih efektif dalam menurunkan kekeruhan jika dibandingkan dengan koagulan alum. Pada alum, nilai (G) rendah lebih baik dari pada (G) yang tinggi.
T The important feature in water treatment plant to reduce small suspended solid (±1 µm) is a process to improve the forming of greater particle in order to be settled and be removed in sedimentation process. To achieve that, coagulation and flocculation process is applied. Coagulation (rapid mixed) is carried out to add chemical (coagulant) into water in highly turbulence stream using Jar test method. This process is carried out in order to achieve a homogeny mixture. Basic factors that determine the performance of coagulation unit are velocity gradient (G), detention time (Td), and dosage of coagulant. Velocity gradient, G value, that is used in normal coagulation process is 700 - 1000 detik", and detention time less than 2 minutes. Optimum detention time for rapid mixed unit is needed to destabilization, because longer mixing in high velocity could destruct the formed floe. Coagulation and floceulation pi::ocess involve 2 process phase, particle destabilization and particle transportation. Destabilization of colloidal particle is attained through four mechanisms, which are double layer compression, adsorption and ionic neutralization; sweep floe oagulation, adsorption and particle bonding. lbe research employs two coagulant of alum and Ferri chloride. Parameter design that is used for mechanical rapid mixed unit in the research are: velocity gradient (G) 335,99/sec and (G) 474,377sec, and detention time (t) 30 seconds, 60 seconds, and 120 seconds. Multipied value of velocity gradient and detention time that is used in the research is 10.000 - 57.000. Turbidity value of standard water are 55,5 ± 0,87 NTU with added kaolin of 20 gr (kaolin dosage ability is 400 mg/I), and 102,5 ± 4,33 NTU with added kaolin of 104 gr (kaolin dosage ability is 800 mg/I), and inert pH of 6. Coagulant ferri chloride is more effective in reducing turbidity than coagulant alum. For alum, lower G value is better that higher G value.